JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menargetkan vaksinasi Covid-19 di Papua bisa segera mencapai 80 persen.
Hal tersebut diperlukan agar kasus Covid-19 terkendali mengingat di Papua akan segera digelar Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-XX pada 2-15 Oktober 2021.
Oleh karena itu, dia pun mendorong masyarakat Papua untuk mengikuti vaksinasi Covid-19.
"Saya mohon partisipasi seluruh warga Papua untuk mempercepat vaksinasi karena sekarang ini masih 51 persen (yang divaksin). Kalau bisa sampai 80 persen saat PON terjadi," ujar Muhadjir saat meninjau Rumah Susun Sekolah Tinggi Filsafat dan Teologi (STFT) Jayapura, Papua, Rabu (8/9/2021).
Baca juga: Mahfud Sebut Penyelenggaraan PON XX Bukti Negara Hadir di Papua
Muhadjir mengatakan, percepatan vaksinasi sangat penting agar saat PON dilaksanakan masyarakat Papua dimungkinkan untuk menyaksikan pertandingan.
Dengan demikian mereka dapat mendukung para atlet secara langsung di setiap venue.
Baik yang ada di Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Merauke, maupun Timika.
"Kalau memang dianggap aman dan betul-betul dimungkinkan bisa saja nanti PON dibuka untuk penonton dengan syarat-syarat tertentu," kata Muhadjir.
Muhadjir pun mengimbau seluruh warga Papua untuk yang belum divaksin agar segera melaksanakannya.
Baca juga: Persiapan PON Papua, Vaksinasi Covid-19 di Merauke dan Kota Jayapura Capai 50 Persen
Sebab menurut dia, salah satu kunci sukses penyelenggaraan PON XX Papua yaitu tercapainya target vaksin.
Hal tersebut akan berimbas pada terbukanya akses penonton untuk dapat menyaksikan pertandingan.
"Dengan terbukanya akses bagi penonton, maka akan berpengaruh terhadap aktivitas ekonomi masyarakat," kata dia.
Muhadjir pun berharap PON XX di Papua bisa sukses digelar meski di tengah pandemi Covid-19.
Baca juga: PON XX Digelar Bulan Depan, Pemerintah Minta Papua Segera Turunkan Kasus Aktif Covid-19
Selain itu, pemerintah juga menginginkan agar PON bisa menjadi momentum kebangkitan ekonomi di Papua.
Meskipun demikian, Muhadjir tetap mengingatkan agar protokol kesehatan harus tetap ditegakkan.
"Protokol kesehatan harus dipatuhi sambil kita melihat dan mempertimbangkan untuk menetapkan apakah bisa ditonton atau tidak, siapa saja yang bisa menonton, dan ketentuan apa saja nanti yang harus dipenuhi untuk setiap event dari PON," ucap dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.