Pemerintah telah menetapkan sasaran vaksinasi untuk mencapai kekebalan komunitas (herd immunity) yaitu 208.265.720 orang.
Sasaran vaksinasi itu terdiri atas tenaga kesehatan, lanjut usia petugas publik, masyarakat rentan, dan masyarakat umum termasuk anak-anak usia 12-17 tahun.
Pandemi belum berakhir
Di tengah penurunan kasus baru Covid-19 belakangan ini, Presiden mengingatkan bahwa saat ini pandemi masih belum berakhir.
Hal itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto usai bertemu Jokowi di Istana Kepresidenan, Rabu (8/9/2021).
Baca juga: Jokowi Ingatkan Para Pengusaha Tak Euforia Tanggapi Turunnya Kasus Covid-19
Airlangga menambahkan, Jokowi mengingatkan meski saat ini kasus aktif sudah di bawah 10.000 per hari dan akumulasi kasus Covid-19 di bawah 150.000, namun masyarakat harus tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan.
"Pandemi Covid-19 belum berakhir dan diminta agar seluruh masyarakat untuk terus waspada," kata Airlangga.
Dalam kesempatan lain, Jokowi mengimbau para perwakilan asosiasi pengusaha tak euforia berlebihan merespons perbaikan situasi pandemi Covid-19 di Indonesia.
Hal itu Jokowi sampaikan saat menerima perwakilan pengusaha yang tergabung dalam sejumlah asosiasi di bidang ekonomi dan bisnis di Istana Negara, Jakarta, Rabu (8/9/2021).
Asosiasi yang dimaksud yakni Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI), dan Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo).
“Ini saya hanya cerita ini untuk memberikan optimisme kepada bapak-ibu sekalian, bahwa posisi kita sudah seperti ini, tetapi juga jangan senang-senang dulu, jangan euforia. Bekerja, ya, tetapi jangan terlalu euforia,” kata Jokowi melalui keterangan tertulis yang dilansir dari laman resmi Sekretariat Kabinet, Rabu (8/9/2021).
Baca juga: UPDATE: Bertambah 6.731, Kasus Covid-19 Indonesia Capai 4.147.365
Lebih lanjut, Airlangga Hartarto yang turut mendampingi presiden dalam pertemuan itu mengatakan, Jokowi meminta para pelaku usaha membantu pemerintah untuk mengingatkan masyarakat bahwa pandemi Covid-19 belum berakhir.
Menurutnya, Jokowi juga mengingatkan bahwa pertumbuhan ekonomi suatu negara bergantung pada penanganan Covid-19 negara tersebut.
Apabila kasus Covid-19 tinggi akan membuat perekonomian rendah, sedangkan jika kasus Covid-19 rendah akan membuat perekonomian meningkat.
"Jadi kalau Covid-nya tinggi maka ekonominya akan rendah. Sebaliknya, apabila Covid-nya rendah, ekonominya akan menggeliat," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.