Pada kesempatan tersebut, Trenggono sempat melihat sejumlah inovasi yang dilakukan Politeknik KP Aceh, di antaranya failure alarm dan mini ship simulator program untuk digunakan para taruna-taruni sebelum masuk ke kapal sebenarnya.
Lalu, dia juga melihat produk garam yang diberi nama Sira Mangat atau dalam bahasa Indonesia yang diartikan garam enak.
Trenggono melanjutkan kunjungan kerjanya di Aceh dengan meninjau Balai Perikanan Budidaya Air Payau (BPBAP) Ujung Batee, yang merupakan balai perikanan di bawah Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya.
Trenggono mengatakan, pihaknya mendukung program tambak berkelanjutan di Aceh. Dia memastikan, inovasi-inovasi yang dilakukan di Politeknik KP Aceh dapat mendukung kegiatan di BPBAP Ujung Batee.
Bentuk dukungan tersebut, seperti hatchery udang vaname dan budidaya udang windu yang memiliki potensi besar di Aceh untuk menjaga komoditas lokal Indonesia.
Baca juga: Ciptakan SDM Terampil di Kelautan dan Perikanan, Kementerian KP Gelar Berbagai Pelatihan
Adapun, kapasitas produksi benih udang windu yaitu sebanyak 50 juta ekor per tahun, sedangkan benih udang vaname sebanyak 180 juta ekor per tahun.
Trenggono pun meminta Politeknik KP Aceh dan BPBAP Ujung Batee mencatat jumlah pembudidaya yang ada di Aceh, komoditas unggulan, serta bagaimana hasil yang didapatkan.
"Jika memberikan bantuan kepada masyarakat, harus dipantau perkembangannya, lihat apakah usahanya berjalan dengan baik, bagaimana tingkat kesejahteraannya, jangan dilepas begitu saja setelah dibantu, itu baru terlihat standar suksesnya, berdampak atau tidak untuk masyarakat," tegasya.
Sebagai informasi, BPBAP Ujung Batee memiliki sejumlah pelayanan untuk masyarakat, di antaranya uji lab penyakit ikan/udang dan lingkungan, pelayanan teknis magang/PKL/penelitian, penyediaan benih ikan/udang, penyediaan induk ikan/udang, penyediaan pakan mandiri, penyediaan probiotik, dan pendampingan teknis budidaya ikan/udang.
Baca juga: Cegah Penurunan Populasi Ikan Selar Bentong, Kementerian KP Lakukan Penelitian
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.