Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkumham Bentuk 5 Tim Tangani Kebakaran Lapas Kelas I Tangerang

Kompas.com - 08/09/2021, 14:03 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly akan membentuk lima tim dalam penanganan kebakaran di Blok C II Lapas Kelas I Tangerang, Banten.

Dugaan sementara, kebakaran yang terjadi pada Rabu (8/9/2021) dini hari itu akibat hubungan pendek arus listrik atau korsleting.

Kelima tim akan memiliki peran yang berbeda, mulai dari identifikasi hingga pemulasaraan jenazah.

"Kita membentuk lima tim dipimpin oleh Dirjen Pemasyarakatan, Pak Reinhard," kata Yasonna dalam konferensi pers, Rabu.

Baca juga: Yasonna Sebut Instalasi Listrik Lapas Kelas I Tangerang Belum Pernah Diperbaiki

Tim pertama berperan dalam hal identifikasi, terdiri dari perwakilan Direktorat Jenderal (Ditjen) Pemasyarakatan dan Inafis Polri.

Tim kedua bertugas dalam hal pengantaran, pemulasaraan dan pemakaman jenazah korban. Diketahui 41 orang meninggal akibat kebakaran tersebut.

"Tim ini akan bekerja setelah tim 1 mengidentifikasi korban," ucap Yasonna.

Berikutnya, tim ketiga, memiliki tugas untuk pendampingan atau pemulihan terhadap keluarga korban. Mereka akan bertemu keluarga korban dan memberikan santunan atau uang duka.

"Kita menyiapkan sekadar uang duka, nanti kita harapkan dalam hal ini kami sudah sampaikan tadi mewakili yang saya ketemu tabah," kata dia.

Tim ketiga juga bertugas menghubungi keluarga korban ataupun pihak kedutaan perwakilan warga negara asing (WNA) warga binaan yang menjadi korban kebakaran.

Terdapat dua WNA yang meninggal, yakni warga negara Afrika Selatan dan Portugal.

"Kami sudah bekerja sama dengan Kemenlu dan kedubes konsuler dari negara yang bersangkutan," kata Yasonna.

Baca juga: 41 Napi Tewas Terbakar di Lapas Tangerang, Dua Korban WN Portugal dan Afrika Selatan

Kemudian, tim keempat bertugas untuk melakukan koordinasi dengan pemangku kepentingan terkait seperti TNI, Polri, dan dinas pemerintah daerah (pemda).

Lalu, tim terakhir merupakan humas, fungsinya memastikan informasi yang disampaikan ke masyarakat adalah resmi melalui satu pintu.

Hal tersebut, kata yasonna, guna mencegah terjadinya kesimpangsiuran informasi yang beredar terkait kebakaran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Komisi V DPR Apresiasi Kesiapan Infrastruktur Jalan Nasional Capai 98 Persen Jelas Arus Mudik-Balik

Komisi V DPR Apresiasi Kesiapan Infrastruktur Jalan Nasional Capai 98 Persen Jelas Arus Mudik-Balik

Nasional
Pakar: Jadi Subyek yang Dituduh, Mestinya Presiden Dihadirkan pada Sidang Sengketa Pilpres

Pakar: Jadi Subyek yang Dituduh, Mestinya Presiden Dihadirkan pada Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
Dukung Prabowo dan Megawati Bertemu, Airlangga Singgung Periode Kritis RI 10 Tahun ke Depan

Dukung Prabowo dan Megawati Bertemu, Airlangga Singgung Periode Kritis RI 10 Tahun ke Depan

Nasional
Prabowo: Saya dan Gibran Manusia Biasa, Kami Butuh Bantuan dan Nasihat

Prabowo: Saya dan Gibran Manusia Biasa, Kami Butuh Bantuan dan Nasihat

Nasional
Diminta Kubu Anies Jadi Saksi Sengketa Pilpres 2024, Airlangga Tunggu Undangan MK

Diminta Kubu Anies Jadi Saksi Sengketa Pilpres 2024, Airlangga Tunggu Undangan MK

Nasional
Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

Nasional
Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Nasional
Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Nasional
Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Nasional
Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Nasional
KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

Nasional
Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Nasional
Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Nasional
Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Nasional
Pakar Hukum Dorong Percepatan 'Recovery Asset' dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Pakar Hukum Dorong Percepatan "Recovery Asset" dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com