Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemendikbud Ristek: Jumlah Buta Aksara di Papua Masih Tinggi, Tahun 2020 Sekitar 22 Persen

Kompas.com - 08/09/2021, 13:41 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) menyebutkan, terdapat 6 provinsi di Indonesia yang memiliki tingkat buta aksara cukup tinggi.

Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Menengah (PAUD Dikdasmen) Kemendikbud Ristek Jumeri mengatakan, Papua memiliki jumlah penduduk buta aksara yang mencapai angka 22 persen di tahun 2020.

Buta aksara tertinggi terjadi di provinsi Papua kira-kira 22 persen di tahun 2020,” kata Jumeri di acara peringatan Hari Aksara Internasional bertajuk “Literasi Digital untuk Indonesia Bangkit”, Rabu (8/9/2021).

Baca juga: Wakil Ketua DPR Sebut 3 Juta Warga Masih Buta Aksara, Minta Pemerintah Tuntaskan

Selain Papua, ada 5 provinsi lain yang masih memiliki penduduk dengan jumlah buta aksara yang cukup tinggi.

Kelima provinsi itu yakni Nusa Tenggara Barat (NTB), Sulawesi Barat (Sulbar), Nusa Tenggara Timur (NTT), Sulawesi Selatan (Sulsel), dan Kalimantan Barat (Kalbar).

“Itu menjadi perhatian kita untuk difokuskan program kita pada provinsi-provinsi yang masih tinggi tingkat buta aksaranya,” kata Jumeri.

Secara keseluruhan, Jumeri meengungkap jumlah penduduk berusia 15 sampai 59 tahun yang masih buta aksara di Indonesia pada tahun 2020 berkisar 1,71 persen.

Menurut Jumeri, persentase tersebut sudah sedikit menurun jika dibandingkan tahun 2019 yang mencapai 1,78 persen.

Selanjutnya, Jumeri mengungkap remaja di Indonesia di jenjang SMP atau sekitar 15 tahun masih memiliki pemahaman literasi yang rendah.

Baca juga: Aksara dan Bahasa Nusantara Harus Bertahan di Era Revolusi Industri 4.0

Jumeri kemudian mengungkap hasil Programme for International Student Assessment (PISA) tahun 2018.

Indonesia berada di posisi 73 dari 79 negara di komponen membaca dengan skor rata-rata 371.

Kemudian, Indonesia berada di posisi 73 dari 79 negara untuk kompetensi matematika dengan skor 379. Sedangkan, untuk kompetensi sains, Indonesia ada diurutan 71 dari 79 dengan skor 396.

“Nilai PISA kita untuk 3 komponen literasi yaitu membaca, sains, dan matematik masih relatif rendah,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Nasional
Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Nasional
Wapres Sebut Target Penurunan 'Stunting' Akan Dievaluasi

Wapres Sebut Target Penurunan "Stunting" Akan Dievaluasi

Nasional
Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Nasional
Dana Pensiun Bukit Asam Targetkan 4 Langkah Penyehatan dan Penguatan pada 2024

Dana Pensiun Bukit Asam Targetkan 4 Langkah Penyehatan dan Penguatan pada 2024

Nasional
Di Depan Wiranto-Hendropriyono, Prabowo Minta Maaf Pernah Nakal: Bikin Repot Senior...

Di Depan Wiranto-Hendropriyono, Prabowo Minta Maaf Pernah Nakal: Bikin Repot Senior...

Nasional
Albertina Dilaporkan Wakil Ketua KPK, Ketua Dewas: Apa yang Salah? Ada Surat Tugas

Albertina Dilaporkan Wakil Ketua KPK, Ketua Dewas: Apa yang Salah? Ada Surat Tugas

Nasional
Polri Terbitkan Red Notice 2 Buron TPPO Bermodus Magang ke Jerman

Polri Terbitkan Red Notice 2 Buron TPPO Bermodus Magang ke Jerman

Nasional
Surya Paloh Bakal Temui Prabowo di Kertanegara, Nasdem: Menguatkan Sinyal Komunikasi

Surya Paloh Bakal Temui Prabowo di Kertanegara, Nasdem: Menguatkan Sinyal Komunikasi

Nasional
Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

Nasional
Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Nasional
Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Nasional
Ini Status Perkawinan Prabowo dan Titiek Soeharto

Ini Status Perkawinan Prabowo dan Titiek Soeharto

Nasional
Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Nasional
Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com