Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Alasan Kembali ke PPP, Lulung: Atas Permintaan Ulama

Kompas.com - 07/09/2021, 20:29 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Abraham Lunggana atau akrab disapa Haji Lulung mengungkap alasan dirinya mengundurkan diri dari Partai Amanat Nasional (PAN) dan kembali ke Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Menurut Lulung, para ulama memintanya untuk mengurus kembali partai berlambang Ka'bah tersebut setelah melihat hasil evaluasi Pemilihan Umum (Pemilu) 2019.

"Para ulama mungkin mengevaluasi, bahwa pada waktu kepemimpinan saya, PPP kan masih 10 kursi 2014-2019. Ulama lihat, Pileg 2019 itu PPP dari 10 kursi jadi 1 kursi. Evaluasi dua tahun itu, saya dipanggil lah akhirnya oleh ulama, untuk mengurus kembali PPP," kata Lulung saat dihubungi Kompas.com, Selasa (7/9/2021).

Lulung melanjutkan cerita soal dirinya yang pernah dipecat oleh PPP sebagai Ketua DPW PPP DKI Jakarta.

Lulung masih ingat betul, pemecatan tersebut terkait dirinya yang enggan mendukung calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dalam Pilkada 2017.

Baca juga: Lulung: Saya Minta Maaf ke Pak Ketum PAN, Saya Bilang Diminta Ulama Urus Partai

"Ada kejadian di 2017 itu saya diminta dukung Ahok. Saya enggak mau, marah, bahkan saya mendukung deklarasi Anies-Sandi. Saya kemudian dipecat. Ketika setelah saya dipecat, pada 2019, kan banyak partai yang minta saya bergabung," jelasnya.

Setelah itu, Lulung akhirnya menjatuhkan pilihan bergabung dalam PAN untuk maju dalam Pileg 2019. Lulung akhirnya terpilih dan masuk dalam anggota DPR periode 2019-2024.

Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa saat 2017 bukan dipecat sebagai anggota atau kader PPP, melainkan dipecat dari jabatan sebagai Ketua DPW PPP DKI Jakarta.

Menurut Lulung, dirinya kemudian digantikan oleh Ketua DPW selanjutnya yang bersedia mendukung Ahok.

"Kalau soal dipecat dari Ketua DPW, itu karena ketua DPW kan tugasnya merekomendasikan ke KPU. Karena saya tidak dukung Pak Basuki Tjahaja Purnama akhirnya saya dipecat. Enggak dipecat dari kader PPP, tapi jabatan Ketua DPW DKI," imbuh dia.

Lulung melanjutkan, kembalinya ke PPP juga telah dipertimbangkan matang-matang. Hal ini karena semata permintaan para ulama.

Baca juga: PPP Akan Siapkan Posisi yang Pas untuk Haji Lulung

Sebab, Lulung mengaku sangat dekat dan menghormati para ulama. Atas permintaan itu, ia bersedia kembali ke PPP.

"Saya dengan ulama itu benar-benar, tabbayun, luar biasa sama ulama. Dengan segala pertimbangan, akhirnya saya berkhidmat untuk kembali ke PPP," tutur dia.

Di sisi lain, Lulung mengaku tak mengalami hambatan saat kembali ke PPP. Sebab, menurutnya, PAN telah memberikan lampu hijau bahkan melalui Ketua Umum Zulkifli Hasan.

Zulkifli Hasan, kata dia, mengizinkan permohonan undur diri dari PAN dan kembali ke PPP.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Nasional
Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Nasional
TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

Nasional
Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Nasional
Pakar Hukum Duga Ada 'Orang Kuat' Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Pakar Hukum Duga Ada "Orang Kuat" Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Nasional
Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia 'The New Soekarno'

Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia "The New Soekarno"

Nasional
TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

Nasional
Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Nasional
Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Nasional
Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Nasional
Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Nasional
Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Nasional
Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Nasional
Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com