Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keamanan PeduliLindungi Disorot, ICSF: Tak Ada Aplikasi yang 100 Persen Aman

Kompas.com - 07/09/2021, 14:20 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua sekaligus pendiri Indonesia Cyber Security Forum (ICSF) Ardi Sutedja menyebutkan, tak ada satu pun aplikasi yang keamanannya terjamin 100 persen.

Hal itu ia sampaikan terkait kebocoran data sertifikat vaksin milik Presiden Joko Widodo yang berasal dari aplikasi PeduliLindungi.

"Semua aplikasi di Playstore itu tidak ada aplikasi yang 100 persen aman, kecuali kalau memang yang mengembangkan aplikasi itu peka dengan masukan dari masyarakat," ujar Ardi saat dihubungi Kompas.com, Selasa (7/9/2021).

Baca juga: Mulai 14 September, Masuk Supermarket Wajib Aplikasi PeduliLindungi

Ardi mengatakan, sejak awal dirinya yakin aplikasi PeduliLindungi mempunyai risiko kebocoran data para pengguna.

Mengingat, setiap pengembangan aplikasi pada umumnya selalu memiliki kekurangan, begitu juga dengan aplikasi PeduliLindungi.

Dengan adanya risiko kebocoran data, ICSF telah memberikan masukan kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) agar segera melakukan penyempurnaan.

"Terus terang saja, masukan (ke Kemenkominfo) banyak, saya termasuk orang yang kritis dan sabar. Pengembangan aplikasi itu bukan hal yang mudah, karena itu ada kekurangan," kata Ardi.

Ardi menilai, aplikasi PeduliLindungi saat ini merupakan versi pembaruan dari versi awal. Dalam pembaruan tersebut, ia meyakini pemerintah maupun pengembang telah menangkap keresahan masyarakat terkait keamanan data pribadi.

"Kalau menurut saya, mereka pasti peka, kerentanan pasti diperbaiki dan ditutup," ucap dia.

Baca juga: Airlangga: Aplikasi PeduliLindungi Diuji Coba di Beberapa Kota Luar Jawa-Bali

Dalam beberapa hari terakhir, keamanan data aplikasi PeduliLindungi menjadi sorotan publik. Hal ini karena sertifikat vaksin Covid-19 milik Presiden Jokowi beredar luas di dunia maya.

Setelah ditelusuri, sertifikat vaksin milik Jokowi tersebut didapat usai warganet menemukan NIK Jokowi di internet.

Kemudian untuk memastikan kebenarannya, warganet tersebut mencoba fitur Periksa Sertifikat di laman PeduliLindungi. Setelah itu sertifikat vaksin keluar dan menyebar hingga menjadi viral.

Dalam perjalanannya, aplikasi ini nantinya juga akan digunakan di banyak sektor sebagai sarana screening untuk mengurangi risiko penularan Covid-19.

Beberapa tempat yang mewajibkan penggunaan aplikasi PeduliLindungi antara lain mal atau pusat perbelanjaan, tempat ibadah, dan transportasi umum.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Erupsi Gunung Ruang, TNI AL Kerahkan KRI Kakap-811 dan 400 Prajurit untuk Bantuan Kemanusiaan

Erupsi Gunung Ruang, TNI AL Kerahkan KRI Kakap-811 dan 400 Prajurit untuk Bantuan Kemanusiaan

Nasional
Pertemuan Prabowo dan Menlu China Berlangsung Tertutup di Kemenhan

Pertemuan Prabowo dan Menlu China Berlangsung Tertutup di Kemenhan

Nasional
Menlu Retno Telepon Menlu Hongaria Bahas soal Iran-Israel

Menlu Retno Telepon Menlu Hongaria Bahas soal Iran-Israel

Nasional
Bahlil Ungkap UEA Minat Investasi Panel Surya di IKN

Bahlil Ungkap UEA Minat Investasi Panel Surya di IKN

Nasional
Petugas 'Ad Hoc' Pilkada Akan Beda dengan Pilpres, KPU Buka Rekrutmen Lagi

Petugas "Ad Hoc" Pilkada Akan Beda dengan Pilpres, KPU Buka Rekrutmen Lagi

Nasional
Bertemu Hampir 2 Jam, Jokowi dan Tony Blair Bahas Investasi Energi di IKN

Bertemu Hampir 2 Jam, Jokowi dan Tony Blair Bahas Investasi Energi di IKN

Nasional
Firli Disebut Minta Rp 50 Miliar ke SYL, Pengacara: Fitnah!

Firli Disebut Minta Rp 50 Miliar ke SYL, Pengacara: Fitnah!

Nasional
Nasib Putusan Sengketa Pilpres 2024 jika Komposisi Hakim Menolak dan Mengabulkan Imbang

Nasib Putusan Sengketa Pilpres 2024 jika Komposisi Hakim Menolak dan Mengabulkan Imbang

Nasional
KPK Periksa Anggota DPR Ihsan Yunus Jadi Saksi Pengadaan APD Covid-19

KPK Periksa Anggota DPR Ihsan Yunus Jadi Saksi Pengadaan APD Covid-19

Nasional
Jokowi dan Megawati Saling Memunggungi

Jokowi dan Megawati Saling Memunggungi

Nasional
Soal Resolusi Gencatan Senjata di Gaza, Menlu China Sebut AS Pakai Hukum Internasional Sesuai Keinginannya Saja

Soal Resolusi Gencatan Senjata di Gaza, Menlu China Sebut AS Pakai Hukum Internasional Sesuai Keinginannya Saja

Nasional
Indonesia dan China Akan Bahas Kelanjutan Proyek Kereta Cepat, Luhut Kembali Terlibat

Indonesia dan China Akan Bahas Kelanjutan Proyek Kereta Cepat, Luhut Kembali Terlibat

Nasional
KPU Siap Laksanakan Apa Pun Putusan MK soal Sengketa Pilpres 2024

KPU Siap Laksanakan Apa Pun Putusan MK soal Sengketa Pilpres 2024

Nasional
KPU Tegaskan Caleg Terpilih Wajib Mundur jika Maju Pilkada 2024

KPU Tegaskan Caleg Terpilih Wajib Mundur jika Maju Pilkada 2024

Nasional
Megawati Kirim 'Amicus Curiae' ke MK, KPU: Itu Bukan Alat Bukti

Megawati Kirim "Amicus Curiae" ke MK, KPU: Itu Bukan Alat Bukti

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com