JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua sekaligus pendiri Indonesia Cyber Security Forum (ICSF) Ardi Sutedja menyebutkan, tak ada satu pun aplikasi yang keamanannya terjamin 100 persen.
Hal itu ia sampaikan terkait kebocoran data sertifikat vaksin milik Presiden Joko Widodo yang berasal dari aplikasi PeduliLindungi.
"Semua aplikasi di Playstore itu tidak ada aplikasi yang 100 persen aman, kecuali kalau memang yang mengembangkan aplikasi itu peka dengan masukan dari masyarakat," ujar Ardi saat dihubungi Kompas.com, Selasa (7/9/2021).
Baca juga: Mulai 14 September, Masuk Supermarket Wajib Aplikasi PeduliLindungi
Ardi mengatakan, sejak awal dirinya yakin aplikasi PeduliLindungi mempunyai risiko kebocoran data para pengguna.
Mengingat, setiap pengembangan aplikasi pada umumnya selalu memiliki kekurangan, begitu juga dengan aplikasi PeduliLindungi.
Dengan adanya risiko kebocoran data, ICSF telah memberikan masukan kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) agar segera melakukan penyempurnaan.
"Terus terang saja, masukan (ke Kemenkominfo) banyak, saya termasuk orang yang kritis dan sabar. Pengembangan aplikasi itu bukan hal yang mudah, karena itu ada kekurangan," kata Ardi.
Ardi menilai, aplikasi PeduliLindungi saat ini merupakan versi pembaruan dari versi awal. Dalam pembaruan tersebut, ia meyakini pemerintah maupun pengembang telah menangkap keresahan masyarakat terkait keamanan data pribadi.
"Kalau menurut saya, mereka pasti peka, kerentanan pasti diperbaiki dan ditutup," ucap dia.
Baca juga: Airlangga: Aplikasi PeduliLindungi Diuji Coba di Beberapa Kota Luar Jawa-Bali
Dalam beberapa hari terakhir, keamanan data aplikasi PeduliLindungi menjadi sorotan publik. Hal ini karena sertifikat vaksin Covid-19 milik Presiden Jokowi beredar luas di dunia maya.
Setelah ditelusuri, sertifikat vaksin milik Jokowi tersebut didapat usai warganet menemukan NIK Jokowi di internet.
Kemudian untuk memastikan kebenarannya, warganet tersebut mencoba fitur Periksa Sertifikat di laman PeduliLindungi. Setelah itu sertifikat vaksin keluar dan menyebar hingga menjadi viral.
Dalam perjalanannya, aplikasi ini nantinya juga akan digunakan di banyak sektor sebagai sarana screening untuk mengurangi risiko penularan Covid-19.
Beberapa tempat yang mewajibkan penggunaan aplikasi PeduliLindungi antara lain mal atau pusat perbelanjaan, tempat ibadah, dan transportasi umum.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.