Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres: Pemerintah Masih Siapkan Skenario Detail untuk Ubah Status Pandemi Covid-19 Jadi Endemi

Kompas.com - 07/09/2021, 14:08 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan, pemerintah masih mendetailkan skenario untuk mengubah status pandemi Covid-19 menjadi endemi.

Menurut keterangan ahli, Ma'ruf menyatakan, perubahan status ini dilakukan lantaran Covid-19 tidak akan cepat hilang sebelum ada obat yang manjur.

"Pemerintah sedang menyiapkan skenarionya secara lebih detail untuk menghadapi masa endemi karena Covid-19 tidak akan cepat hilang sebelum ada obat yang manjur," kata Ma'ruf saat meninjau pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia (RSKGM FKG UI), Jakarta, Selasa (7/9/2021).

Oleh karena itu, kata dia, apabila sudah turun status menjadi endemi, maka masyarakat tetap harus terus menerapkan protokol kesehatan dan melakukan vaksinasi.

Baca juga: Wapres: Percepatan Vaksinasi Covid-19 Persiapan Masuki Fase Endemi

Ma'ruf menutukan, dalam hal vaksinasi, nantinya juga akan dilanjutkan dengan penyuntikan dosis ketiga vaksin sebagai booster.

Meskipun demikian, saat ini booster vaksin baru diberikan kepada tenaga kesehatan sebagai garda terdepan penanganan Covid-19.

"Itu salah satu yang kami siapkan. Tapi yang lebih detailnya sedang disiapkan skenarionya seperti apa," kata dia.

"Yang pasti, penerapan protokol kesehatan berlanjut, vaksinasi sampai tiga kali, booster. Ini yang sedang disiapkan pemerintah," lanjut Ma'ruf.

Adapun dalam persiapan memasuki endemi itu pun, pemerintah melakukan percepatan vaksinasi Covid-19 untuk mencapai target herd immunity atau kekebalan kelompok.

Baca juga: Wapres Sebut Tokoh Agama Berperan Penting Songsong Era Endemi Covid-19

"Ini (vaksinasi) memang upaya kita tanggulangi Covid-19. Memang bukan berarti kalau sudah divaksin bebas atau kebal, ini untuk mempersiapkan supaya nanti Covid-19 tidak lagi pandemi tapi menjadi endemi sehingga harus dipersiapkan 77 persen atau 208,2 juta penduduk harus sudah divaksin," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Nasional
Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Nasional
TPN Ganjar-Mahfud Sebut 'Amicus Curiae' Bukan untuk Intervensi MK

TPN Ganjar-Mahfud Sebut "Amicus Curiae" Bukan untuk Intervensi MK

Nasional
Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Nasional
Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Nasional
Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com