JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono mengatakan, penyelidikan dugaan kebocoran data warga dalam sistem Electronic Health Alert Card (e-HAC) masih berjalan.
Layanan e-HAC merupakan aplikasi yang dikembangkan Kementerian Kesehatan.
"Masih berjalan dalam proses lidik," kata Argo dikutip dari Antara, Senin (6/9/2021).
Baca juga: Bamsoet Minta Pengusutan Kebocoran Data E-HAC Libatkan Sejumlah Elemen Pemerintah
Argo menyatakan terus berkoordinasi dengan Kemenkes yang menyatakan data warga pada e-HAC tidak bocor dan tidak mengalir ke platform mitra.
"Nanti saling koordinasi. Kalau memang tidak ditemukan (unsur pidana), ya sudah," ucapnya.
Diberitakan, sebanyak 1,3 juta data pengguna pada aplikasi e-HAC diduga bocor.
Awalnya, kasus kebocoran ini diungkap peneliti keamanan siber dari VPNMentor yang menemukan kebocoran data di aplikasi e-HAC pada 15 Juli.
Baca juga: Kemenkes Akui Aplikasi E-HAC Punya Celah untuk Jadi Sumber Kebocoran Data
Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan Anas Ma'ruf mengatakan, pihaknya memastikan data masyarakat yang saat ini ada dalam e-HAC Kemenkes tidak bocor. Dia pun memastikan data-data yang ada tidak mengalir ke platform mitra.
"Kemenkes memastikaan bahwa data masyarakat yang ada dalam sistem e-HAC tidak bocor dan dalam perlindungan. Data masyarakat yang ada di dalam e-HAC tidak mengalir ke platform mitra," ujar Anas dalam konferensi pers virtual melalui saluran YouTube Kemenkes, Rabu (1/9/2021).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.