Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditugaskan ke Papua, Mendagri Tak Hadiri Rapat Bahas Persiapan Pemilu 2024

Kompas.com - 06/09/2021, 13:34 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian tak menghadiri rapat kerja (Raker) dan rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi II DPR, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP), Senin (6/9/2021) yang membahas persiapan Pemilu 2024.

Berdasarkan penjelasan Ketua Komisi II DPR Ahmad Doli Kurnia, Mendagri tak hadir lantaran ditugaskan oleh Presiden Joko Widodo ke Papua untuk memantau sejumlah agenda.

"Saya perlu sampaikan, dalam rapat ini bahwa karena memang ada tugas yang diperintahkan oleh Pak Presiden untuk melakukan pengecekan persiapan PON di Papua, dan juga sekaligus monitoring pelaksanaan penanganan pandemi Covid-19, juga dalam hal menampung aspirasi dalam penyusunan peraturan pemerintah hasil pasca sebagai tindak lanjut Undang-Undang Otsus Papua, maka Mendagri saat ini sedang berada di tanah Papua," kata Doli dalam rapat yang dipantau secara virtual, Senin.

Baca juga: Nilai Pemilu 2024 Kompleks, Ketua Komisi II Minta Persiapannya Dibahas Matang

Adapun informasi tersebut telah diterima Komisi II berdasarkan surat resmi yang dikirimkan Mendagri Tito Karnavian.

Meski Mendagri tak hadir, kata Doli, rapat kerja dan rapat dengar pendapat tetap harus dilakukan karena begitu mendesaknya persiapan Pemilu.

"Karena rapat ini juga penting, dan juga sudah pernah kita sampaikan beberapa kali ke publik. Maka kami Komisi II sepakat bahwa rapat ini akan tetap kita laksanakan," ucapnya.

Dalam rapat tersebut, Mendagri diwakili oleh Pelaksana Harian (Plh) Dirjen Bida Administrasi Wilayah Kemendagri Suhajar Diantoro beserta jajaran.

Doli mengatakan, karena rapat hari ini tidak dihadiri oleh Mendagri, maka agenda yang akan dibahas adalah agenda tunggal hanya untuk membahas atau mendengarkan penyampaian tentang kesiapan Pemilu 2024.

Baca juga: KPU Harap Jadwal Pelaksanaan Pemilu 2024 Segera Ditetapkan

Sementara itu, terkait pengambilan keputusan akan dilakukan dalam rapat selanjutnya pada 16 September 2021.

"Oleh karena itu pada hari ini kita akan mendengarkan laporan dari hasil tim kerja bersama yang tentu saya kira sudah dirapikan sesuai dengan kesepakatan kita oleh KPU. Maka kita akan dengarkan penjelasan dari KPU, terus nanti tambahan dari Bawaslu setelah itu kita akan bahas lebih lanjut dan proses pengambilan keputusan di tahap berikutnya," jelas dia.

Lebih lanjut, Doli juga meminta persiapan penyelenggaraan Pemilu serentak 2024 dilakukan secara matang.

Pasalnya, ia mengingatkan bahwa Pemilu 2024 dilakukan secara serentak mulai dari Pemilihan Legislatif, Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) hingga Pemilihan Presiden (Pilpres).

Baca juga: Anggota Komisi II NIlai Isu Pemilu 2027 Bentuk Perampasan Kedaulatan Rakyat

"Saya kira kita sama-sama paham bahwa di tahun 2024 itu adalah tahun politik, sepanjang tahun kita akan menggelar event politik, dan tentu saya kira itu bukan tahun yang mudah, dan itu juga akan bisa kita katakan (Pemilu 2024) punya kompleksivitas sangat tinggi," kata Doli.

Politisi Golkar itu mengatakan, karena alasan yang sangat kompleks itu, maka pihaknya beserta penyelenggara Pemilu perlu melakukan persiapan jauh-jauh hari sebelum tahun 2024.

Ia pun menyinggung beberapa hal teknis yang perlu dipersiapkan mulai dari sekarang seperti desain dan konsep penyelenggaraan Pemilu.

Salah satu bentuk persiapan tersebut, kata Doli, pihaknya telah membentuk Tim Kerja Bersama dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), KPU, Bawaslu dan DKPP untuk membahas konsep dan desain Pemilu 2024.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Megawati Serahkan ‘Amicus Curiae’  ke MK, Anies: Menggambarkan Situasi Amat Serius

Megawati Serahkan ‘Amicus Curiae’ ke MK, Anies: Menggambarkan Situasi Amat Serius

Nasional
Megawati Ajukan Amicus Curiae, Airlangga: Kita Tunggu Putusan MK

Megawati Ajukan Amicus Curiae, Airlangga: Kita Tunggu Putusan MK

Nasional
Bupati Sidoarjo Tersangka Dugaan Korupsi, Muhaimin: Kita Bersedih, Jadi Pembelajaran

Bupati Sidoarjo Tersangka Dugaan Korupsi, Muhaimin: Kita Bersedih, Jadi Pembelajaran

Nasional
Airlangga Sebut Koalisi Prabowo Akan Berdiskusi terkait PPP yang Siap Gabung

Airlangga Sebut Koalisi Prabowo Akan Berdiskusi terkait PPP yang Siap Gabung

Nasional
Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

Nasional
AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

Nasional
MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

Nasional
Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Nasional
Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Nasional
Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Nasional
TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

Nasional
Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Nasional
Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Nasional
Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Nasional
Mardiono Jajaki Pertemuan dengan Prabowo Setelah Putusan MK

Mardiono Jajaki Pertemuan dengan Prabowo Setelah Putusan MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com