JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, munculnya berbagai varian baru virus corona berpotensi menurunkan angka efikasi vaksin. Kendati demikian, ia meminta masyarakat tak khawatir.
"Meski (efikasi) menurun, masyarakat tidak perlu khawatir akan kemampuan vaksin khususnya terhadap kelima jenis vaksin yang telah digunakan di Indonesia," kata Wiku, dalam konferensi pers melalui YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (2/9/2021).
Menurut Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO), vaksin yang memiliki efikasi atau efektivitas di atas 50 persen merupakan standar untuk membentuk kekebalan tubuh.
Baca juga: Satgas Sebut 11 Provinsi di Luar Jawa Masih Mengalami Kenaikan Kasus Covid-19
Oleh karenanya, Wiku memastikan vaksin yang ada saat ini masih efektif menurunkan angka kesakitan akibat paparan virus.
Sejauh ini terdapat enam jenis vaksin yang digunakan, yakni vaksin CoronaVac produksi Sinovac, Astrazeneca, Moderna, Sinopharm, Pfizer, dan vaksin produksi Bio Farma dengan bahan baku dari Sinovac.
Wiku mengatakan, sikap yang tepat dalam menghadapi penurunan efektivitas vaksin yakni tidak berpuas diri terhadap angka capaian vaksinasi.
"Bahkan, baiknya (vaksinasi) melebihi 70 persen dari populasi agar menjamin kekebalan komunitas secara sempurna terbentuk," ujarnya.
Baca juga: UPDATE 2 September: Capaian Vaksinasi Covid-19 Dosis Kedua 17,70 Persen dari Target Sasaran
Wiku menuturkan, laju vaksinasi harus dipercepat agar berhasil menekan penularan virus. Ia mengatakan, kekebalan dapat terbentuk optimal jika dosis vaksin yang diberikan sudah lengkap.
Sebab setelah vaksinasi dosis pertama, kekebalan tubuh akan turun. Untuk itu, perlu dilakukan booster atau vaksin dosis kedua agar kekebalan lebih maksimal dan bertahan dalam waktu yang panjang.
Meski begitu, Wiku menegaskan, vaksinasi bukan solusi tunggal dalam melawan pandemi. Ia mengingatkan, sejumlah negara yang vaksinasinya telah menjangkau 60 persen penduduk seperti Israel dan Islandia masih mengalami kenaikan kasus.
"Upaya penanganan pandemi dengan vaksinasi harus dibarengi dengan proteksi yang paling ideal yaitu menjalankan disiplin protokol kesehatan secara sempurna," kata Wiku.
Baca juga: Setelah 3 Bulan, Efikasi Vaksin Pfizer dan AstraZeneca Lawan Varian Delta Menurun
Sebagaimana diketahui, terdapat hasil studi yang menunjukkan efikasi atau kemanjuran vaksin Covid-19 yaitu Pfizer dan AstraZeneca menurun dalam waktu 90 hari atau tiga bulan setelah suntikan dosis kedua diberikan.
Efikasi vaksin Pfizer turun menjadi 75 persen dari 85 persen. Sementara AstraZeneca turun menjadi 61 persen dari 68 persen.
Penurunan itu terlihat pada minggu kedua usai menerima vaksin dosis kedua. Penurunan ini nampak lebih jelas pada orang berusia 35 tahun ke atas.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.