Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satgas: Kematian akibat Covid-19 pada Agustus Lebih Tinggi Dibandingkan Juli 2021

Kompas.com - 02/09/2021, 18:26 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, kematian akibat Covid-19 pada Agustus masih lebih tinggi jika dibandingkan Juli 2021.

Dengan kata lain, menurut Wiku, angka kematian mengalami peningkatan dari bulan sebelumnya.

"Ternyata kematian di Agustus kemarin bahkan masih lebih tinggi dibandingkan Juli," ujar Wiku dalam konferensi pers virtual melalui YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (2/9/2021).

Baca juga: UPDATE 2 September: Tambah 680, Kasus Kematian Covid-19 Jadi 134.356

Wiku mengatakan, kematian akibat Covid-19 pada Juli mencapai 34.39 kasus.

Sementara itu, kematian akibat Covid-19 di bulan Agustus meningkat menjadi 37.330.

Wiku menegaskan, kondisi ini disayangkan mengingat hampir semua indikator penanganan Covid-19 telah membaik.

Indikator-indikator yang dimaksud yakni kasus aktif pada Agustus turun drastis jika dibandingkan Juli.

"Kasus aktif di akhir Agustus berjumlah 196.281 kasus atau 4,8 persen. Sedangkan pada Juli kasus aktif kita mencapai lebih dari 500.000 atau 16 persen," kata Wiku.

Baca juga: UPDATE 1 September: Sebaran 653 Kasus Kematian Covid-19, Jawa Tengah Tertinggi

Kemudian, angka kesembuhan juga mengalami peningkatan di mana pada bulan Agustus kesembuhan sebesar 942.281, sedangkan pada bulan Juli sebesar 896.501.

"Selain pada Agustus juga mencatatkan penurunan yang signifikan pada rata-rata positivity rate bulanan yaitu 18,38 persen dari sebelumnya di pada Juli mencapai 27,4 persen," ujar Wiku.

Baca juga: Satgas Covid-19: Jangan Menstigmakan Pasien yang Jalani Isolasi Terpusat

Dia mengatakan, positivity rate dan kasus positif yang turun ini juga berdampak positif pada bed occupancy ratio (BOR) atau keterisian tempat tidur di RS yang merawat pasien Covid-19.

"Di mana BOR pada Agustus turun drastis menjadi 40,05 persen. Padahal pada Juli sempat mencapai 72,77 persen," ucap Wiku.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polri Terbitkan Red Notice 2 Buron TPPO Bermodus Magang ke Jerman

Polri Terbitkan Red Notice 2 Buron TPPO Bermodus Magang ke Jerman

Nasional
Surya Paloh Bakal Temui Prabowo di Kertanegara, Nasdem: Menguatkan Sinyal Komunikasi

Surya Paloh Bakal Temui Prabowo di Kertanegara, Nasdem: Menguatkan Sinyal Komunikasi

Nasional
Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

Nasional
Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Nasional
Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Nasional
Ini Status Perkawinan Prabowo dan Titiek Soeharto

Ini Status Perkawinan Prabowo dan Titiek Soeharto

Nasional
Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Nasional
Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Nasional
Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Nasional
Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Nasional
Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nasional
JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

Nasional
Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Nasional
Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Nasional
DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com