JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, semua pihak harus mulai mengantisipasi potensi lonjakan kasus Covid-19 dampak dari penyelenggaran PON XX pada Oktober dan libur panjang akhir tahun pada Desember 2021.
Menurutnya, kecakapan dalam mengantisipasi lonjakan kasus sangat berpengaruh terhadap kegiatan masyarakat ke depannya.
"Kita juga harus mulai mengantisipasi lonjakan kasus (Covid-19) yang berpotensi terjadi akibat dari beberapa kegiatan spesifik seperti perhelatan PON dan libur panjang di bulan Desember," ujar Wiku, dalam konferensi pers melalui YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (31/8/2021).
Baca juga: Satgas: PTM Terbatas Dihentikan 3 Hari jika Ditemukan Siswa Terpapar Covid-19
"Keberhasilan dalam penanganan Covid-19 serta kecakapan mengantisipasi lonjakan kasus di Indonesia akan sangat besar pengaruhnya untuk memastikan masyarakat dapat kembali beraktivitas secara produktif dan aman dari Covid-19," lanjutnya.
Wiku menuturkan, tren kasus konfirmasi di Indonesia belakangan mengalami penurunan yang cukup signifikan. Sehingga, pemerintah meminta semua pihak baik di tingkat pusat hingga ke daerah untuk terus menjaga tren yang baik ini.
Dia pun meminta semua pihak jangan lengah walaupun tren kasus konfirmasi mengalami penurunan.
"Kita harus terus waspada dengan tetap berpedoman pada protokol kesehatan 3M, deteksi dan penanganan yang baik melalui 3T, dan program vaksinasi nasional. Ketiganya merupakan kunci utama pengendalian Covid-19," jelasnya.
Lebih lanjut Wiku mengungkapkan, berdasarkan data hingga 29 Agustus 2021, persentase kasus aktif Indonesia sebesar 5,34 persen sudah dibawah angka rata-rata kasus aktif dunia sebesar 8,56 persen.
Untuk tingkat nasional, kasus aktif masih disumbangkan oleh 10 provinsi, yaitu Jawa Tengah (25.959 kasus), Jawa Barat (24.802 kasus), Sumatera Utara (22.179 kasus), DIY (13.684 kasus), Jawa Timur (12.695 kasus), Papua (12.159 kasus), DKI Jakarta (7.764 kasus), Kalimantan Selatan (7.590 kasus), Kalimantan Timur (7.430 kasus), dan Bali (6.933 kasus).
Baca juga: Satgas: Angka Kematian Pasien Covid-19 di Atas Rata-rata Dunia sejak Juli 2020
Kesepuluh provinsi ini menyumbangkan 65 persen atau lebih dari setengah total kasus aktif di Indonesia.
Pada periode yang sama, persentase kesembuhan pasien Covid-19 mencapai 91,42 persen. Angka ini lebih tinggi dibandingkan angka dunia sebesar 89,36 persen.
Namun, Wiku menyebutkan saat ini angka kematian akibat Covid-19 harus terus diwaspadai.
"Karena sangat disayangkan sekali, persentase kematian di Indonesia masih konsisten berada di atas persentase kematian dunia sejak Juli 2020," katanya.
"Per tanggal 29 Agustus, persentase kematian Indonesia sebesar 3,24 persen sedangkan dunia sebesar 2,08 persen," tambahnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.