Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkes: Meski Kasus Covid-19 Turun, Jangan "Grasa-grusu" Longgarkan Pembatasan

Kompas.com - 31/08/2021, 09:38 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Rakhmat Nur Hakim

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan pemerintah tak ingin terburu-buru melonggarkan pembatasan aktivitas masyarakat meski situasi Covid-19 di Indonesia mulai menunjukkan perbaikan.

Sebab, pelonggaran dapat berakibat pada meningkatnya kembali kasus virus corona.

"Begitu (kasus Covid-19) sudah turun, jangan grasa-grusu kemudian mengendorkan semuanya, sehingga akibatnya naik lagi mobilitasnya, dan kita alami lagi kenaikan lonjakan gelombang berikutnya," kata Budi dalam konferensi pers daring, Senin (30/8/2021) malam.

Baca juga: Pasar hingga Swalayan di Wilayah PPKM Level 3-4 Boleh Buka sampai Pukul 21.00

Belajar dari pengalaman sebelumnya, peningkatan mobilitas masyarakat selalu berakibat pada lonjakan kasus virus corona. Kenaikan mobilitas selama 1-2 minggu bisa mengakibatkan lonjakan kasus selama 4-8 minggu.

Keberadaan varian baru virus corona juga mengakibatkan ledakan kasus. Di berbagai negara, termasuk Indonesia, kasus Covid-19 melonjak tinggi akibat mutasi baru virus corona yakni varian Delta.

Ke depan, virus masih sangat mungkin bermutasi dan memunculkan berbagai varian. Terkait hal ini, kata Budi, diperlukan percepatan vaksinasi untuk menangkalnya.

"Ini yang sulit ditebak karena semakin lama dunia menunda vaksinasi pasti di suatu daerah terjadi penularan dan varian baru itu timbul karena adanya penularan," ujarnya.

Budi mengatakan, pemerintah terus mempercepat upaya vaksinasi di Tanah Air. Indonesia pernah diprediksi baru menyelesaikan program vaksinasi dalam kurun waktu 10 tahun.

Baca juga: Menkes: Awalnya Vaksinasi Covid-19 di Indonesia Di-bully, Sekarang Peringkat Ke-6 Dunia

Namun, saat ini, kata dia, RI menempati peringkat ke-6 dunia untuk jumlah orang yang divaksinasi dosis pertama. Hingga saat ini, hampir 63 juta orang di Indonesia yang sudah disuntik vaksin dosis pertama.

Sementara, dari jumlah total suntikan vaksin, Indonesia berada di peringkat ke-7 dunia.

Kendati demikian, Budi mengingatkan seluruh pihak tetap berhati-hati. Sebab, sejumlah negara yang angka vaksinasinya bahkan telah melebihi 50 persen penduduk masih mengalami kenaikan Covid-19.

"Ini memberikan pesan ke kita bahwa walaupun kita sudah turun dan vaksinasi kita sudah mulai berjalan lancar, tapi kita harus tetap hati-hati dan harus tetap waspada seperti yang disampaikan Bapak Presiden," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

KPK Terima Pengembalian Rp 500 Juta dari Tersangka Korupsi APD Covid-19

KPK Terima Pengembalian Rp 500 Juta dari Tersangka Korupsi APD Covid-19

Nasional
Megawati Diyakini Tak Goyah, PDI-P Diprediksi Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Megawati Diyakini Tak Goyah, PDI-P Diprediksi Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Nasional
Digugat ke Pengadilan, Bareskrim: Penetapan Tersangka Kasus TPPU Panji Gumilang Sesuai Fakta

Digugat ke Pengadilan, Bareskrim: Penetapan Tersangka Kasus TPPU Panji Gumilang Sesuai Fakta

Nasional
Soal Peluang PDI-P Gabung Koalisi Prabowo, Guru Besar UI: Megawati Tegak, Puan Sejuk

Soal Peluang PDI-P Gabung Koalisi Prabowo, Guru Besar UI: Megawati Tegak, Puan Sejuk

Nasional
Jokowi Minta Kepala BNPB Cek Masyarakat Sulbar yang Belum Dapat Bantuan Pascagempa

Jokowi Minta Kepala BNPB Cek Masyarakat Sulbar yang Belum Dapat Bantuan Pascagempa

Nasional
Jokowi Beri Isyarat Perpanjang Masa Jabatan Pj Gubernur Sulbar Zudan Arif

Jokowi Beri Isyarat Perpanjang Masa Jabatan Pj Gubernur Sulbar Zudan Arif

Nasional
Jokowi Janji Bakal Bangun Asrama dan Kirim Mobil Listrik ke SMK 1 Rangas

Jokowi Janji Bakal Bangun Asrama dan Kirim Mobil Listrik ke SMK 1 Rangas

Nasional
Prabowo-Gibran Bersiap Kembangkan Koalisi Pasca-putusan MK

Prabowo-Gibran Bersiap Kembangkan Koalisi Pasca-putusan MK

Nasional
Dirut Pertamina Paparkan Bisnis Terintegrasi yang Berkelanjutan di Hannover Messe 2024

Dirut Pertamina Paparkan Bisnis Terintegrasi yang Berkelanjutan di Hannover Messe 2024

Nasional
KPK Nyatakan Siap Hadapi Gugatan Gus Muhdlor

KPK Nyatakan Siap Hadapi Gugatan Gus Muhdlor

Nasional
“Dissenting Opinion”, Hakim MK Arief Hidayat Usul Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

“Dissenting Opinion”, Hakim MK Arief Hidayat Usul Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
Jokowi Resmikan 147 Bangunan Pascagempa dan 3 Ruas Jalan Daerah di Sulbar

Jokowi Resmikan 147 Bangunan Pascagempa dan 3 Ruas Jalan Daerah di Sulbar

Nasional
Pertemuan Megawati-Prabowo, PDI-P: Yang Sifatnya Formal Kenegaraan Tunggu Rakernas

Pertemuan Megawati-Prabowo, PDI-P: Yang Sifatnya Formal Kenegaraan Tunggu Rakernas

Nasional
Prabowo Akan Bertemu Tim Hukumnya Hari Ini, Bahas Putusan MK

Prabowo Akan Bertemu Tim Hukumnya Hari Ini, Bahas Putusan MK

Nasional
Jokowi Bakal Siapkan Proses Transisi Pemerintahan Baru Usai Putusan MK

Jokowi Bakal Siapkan Proses Transisi Pemerintahan Baru Usai Putusan MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com