Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Densus 88 Waspadai Kepulangan WNI Kombatan dari Afghanistan

Kompas.com - 30/08/2021, 16:18 WIB
Tsarina Maharani,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Detasemen Khusus (Densus) 88 Polri mewaspadai kembalinya warga negara Indonesia (WNI) kombatan teroris dari Afghanistan. Hal ini menyusul berkuasanya Taliban di Kabul, Afghanistan.

"Dengan kemenangan Taliban ini banyak orang Indonesia yang kembali, juga yang lainnya. Di sana mereka sebagai apa sebetulnya. Ini yang perlu dicermati, jangan-jangan yang kembali ini ada juga yang kombatan, terlibat perang," kata Kabag Ban Ops Densus 88 Mabes Polri Kombes Aswin Siregar dalam diskusi daring, Senin (30/8/2021).

Menurut dia, peristiwa perebutan kekuasaan oleh Taliban di Afghanistan bisa menjadi motivasi bagi para kombatan teroris yang kembali ke Indonesia.

Baca juga: Kisah Penerbang yang Evakuasi WNI dari Afghanistan: Perasaan Saya Campur Aduk

Sebab, tujuan para kombatan teroris di negara asing ini biasanya mendirikan sebuah negara.

"Mereka merasa bahwa jalan untuk mewujudkan kemenangan yaitu dengan mendirikan negara," ujar Aswin.

"Ini bisa jadi motivasi sendiri bagi jaringan yang sekarang ini ada di luar akan pulang atau sudah berada di dalam pulang dari sana. Itu akan kami lihat bagaimana perkembangannya," tambahnya.

Selain itu, Densus 88 juga mewaspadai pergerakan jaringan teroris di Tanah Air yang hendak berangkat ke Afghanistan.

Aswin mengungkapkan, situasi di Afghanistan saat ini menghasilkan medan pertempuran baru yang mengundang banyak orang.

"Kita harus waspada, teman, keluarga, tetangga atau siapapun bisa jadi ada yang termotivasi berangkat," tuturnya.

Baca juga: Afghanistan Terbaru: Roket-roket Targetkan Pasukan AS Saat Penarikan Masuki Tahap Akhir

Menurut Aswin, kepulangan atau keberangkatan para kombatan teroris ke negara asing ini sudah pernah terjadi. Ia pun berharap hal serupa tidak terjadi lagi sekarang.

"Banyak jargon atau kampanye teroris (yang memotivasi) yang akhirnya bukan cuma memunculkan rasa ingin berangkat, tapi tidak berangkat pun di dalam muncul rasa kebencian atau solidaritas dengan menggalang dana. Ini yang kami waspadai," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com