JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali mengaku kaget mendengar kabar adanya operasi tangkap tangan (OTT) terhadap anggota DPR dari Fraksi Partai Nasdem Hasan Aminuddin.
Ia mengatakan kabar penangkapan itu di luar dugaan para pengurus Nasdem karena selama ini Hasan dikenal sebagai pribadi yang baik.
"Semua merasa prihatin karena itu di luar dugaan daripada kami fungsionaris Dewan Pimpinan Pusat Partai Nasdem maupun di Fraksi Partai Nasdem. Kesehariannya beliau orang yang sangat baik," kata Ali dalam konferensi pers, Senin (30/8/2021).
Baca juga: Kadernya di DPR Terjaring OTT, Nasdem Serahkan Proses Hukum ke KPK
Ketua Fraksi Partai Nasdem itu menuturkan, Hasan merupakan orang yang selalu terbuka untuk berdiskusi dan dituakan.
Ali menyebut, Hasan adalah sosok yang selalu memberi nasihat dan mengingatkan agar para kader Nasdem di DPR melaksanakan amanat dengan sebaik-baiknya.
"Tetapi sekali lagi sebagai manusia biasa tentunya kita pahami ada kekhilafan, ada kesalahan, ada kekeliruan, dan kemudian kita biarlah kemudian nanti KPK yang akan melakukan proses ini," kata Ali.
Ali membahkan, Hasan yang menjabat sebagai wakil Ketua Komisi IV DPR bukanlah orang baru di Partai Nasdem karena sudah berada di DPR sebagai anggota Fraksi Nasdem selama dua periode atau sejak 2014.
Sebelumnya, KPK dikabarkan menangkap Hasan bersama istrinya yang juga Bupati Probolinggo Puput Tantriana Sari, pada Minggu (29/8/2021) dini hari.
Baca juga: Kader Dikabarkan Terseret OTT KPK di Probolinggo, Ini Kata Nasdem
“Sejauh ini ada sekitar 10 orang yang diamankan di antaranya kepala daerah, beberapa ASN Pemkab Probolinggo dan pihak-pihak terkait lainnya,” ujar Pelaksana Tugas Juru Bicara KPK Ali Fikri, Senin.
Ia mengatakan KPK masih meminta keterangan kepada pihak-pihak yang ditangkap tersebut.
Ali menyebut, saat ini KPK dan pihak yang ditangkap masih berada di Jawa Timur.
“Dalam waktu 1 x 24 jam segera kami tentukan sikap terhadap hasil kegiatan penyelidikan dimaksud,” ucap Ali.
Diketahui, Hasan merupakan mantan Bupati Probolinggo selama dua periode yakni pada 2003-2008 dan 2008-2013.
Setelah masa jabatannya berakhir, Hasan digantikan oleh sang istri, Puput, yang memenangkan Pemilihan Kepala Daerah Probolinggo Tahun 2013.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.