Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/08/2021, 15:02 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan, pemerintah memiliki target untuk mandiri dalam hal produksi vaksin Covid-19.

Tidak hanya untuk vaksin, tetapi juga untuk obat-obatan lainnya.

"Pemerintah menargetkan pada masa mendatang, kita mampu memproduksi vaksin Covid-19 dan obat-obatan lainnya untuk kemandirian bangsa di bidang kesehatan masyarakat," kata Ma'ruf di acara peringatan hari lahir ke-8 Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (UNUSA), dikutip dari siaran pers, Senin (30/8/2021).

Oleh karena itu, pihaknya pun mendorong seluruh perguruan tinggi dan lembaga riset inovasi, termasuk UNUSA dapat melakukan penelitian di bidang kesehatan.

Baca juga: Jokowi: Kita Harus Mampu Membangun Produksi Vaksin Sendiri

Hal tersebut dapat dilaksanakan melalui pola kemitraan dan kolaborasi dengan dunia usaha dan industri yang difasilitasi pemerintah.

"Ini supaya membangun komitmen menuju kemandirian riset dan produksi vaksin dalam negeri untuk mempercepat penanganan pandemi Covid-19 di Tanah Air," kata dia.

Di samping itu, saat ini pemerintah juga terus mendorong pengembangan vaksin Covid-19 nasional.

Hal tersebut dilakukan supaya Indonesia tidak terus mengandalkan vaksin impor.

"Pemerintah terus mendorong pengembangan vaksin nasional agar tidak hanya mengandalkan vaksin impor," ujar Ma'ruf.

Baca juga: Indonesia Didorong Segera Produksi Vaksin Covid-19 secara Mandiri

Ma'ruf mengatakan, saat ini dalam melaksanakan program vaksinasi Covid-19 pemerintah terus bekerja sama dengan berbagai negara produsen vaksin.

Tujuannya adalah agar ketersediaan vaksin dapat terpenuhi mengingat vaksin nasional belum siap.

Vaksin nasional yang saat ini sedang dikembangkan adalah vaksin nusantara dan vaksin merah putih

Lebih lanjut Ma'ruf menjelaskan, vaksinasi merupakan salah satu prioritas pemerintah dalam penanganan pandemi Covid-19 selain penguatan tracing, test, dan treatment (3T) dan disiplin protokol kesehatan menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobiliats (5M).

Baca juga: Mengenal Vaksin Merah Putih, Booster Vaksin Covid-19 untuk Tahun 2022

Pelaksanaan vaksinasi Covid-19 sendiri bertujuan untuk mengurangi transmisi dan penularan Covid-19.

Termasuk untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat Covid-19.

"Vaksinasi juga ditargetkan untuk dapat mewujudkan kekebalan kelompok di masyarakat (herd immunity), dan sekaligus melindungi masyarakat dari Covid-19 agar tetap produktif secara sosial dan ekonomi," ucap dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

BP2MI: Bank Dunia Ingatkan Indonesia soal Perdagangan Orang Sejak 2017

BP2MI: Bank Dunia Ingatkan Indonesia soal Perdagangan Orang Sejak 2017

Nasional
KPK 3 Kali Tak Penuhi Panggilan, Ombdusman Buka Peluang Jemput Paksa Firli Bahuri dkk

KPK 3 Kali Tak Penuhi Panggilan, Ombdusman Buka Peluang Jemput Paksa Firli Bahuri dkk

Nasional
Jokowi Sebut Logo 'Pohon Hayat' Jadi Identitas Visual IKN

Jokowi Sebut Logo "Pohon Hayat" Jadi Identitas Visual IKN

Nasional
 Posisi MK yang Kian Terkunci untuk Tolak Proporsional Tertutup

Posisi MK yang Kian Terkunci untuk Tolak Proporsional Tertutup

Nasional
Hari Ini, Nindy Ayunda Kembali Diperiksa Terkait Kasus yang Menjerat Dito Mahendra

Hari Ini, Nindy Ayunda Kembali Diperiksa Terkait Kasus yang Menjerat Dito Mahendra

Nasional
Sri Mulyani Laporkan 6 Kandidat Dewan Komisioner OJK ke Jokowi

Sri Mulyani Laporkan 6 Kandidat Dewan Komisioner OJK ke Jokowi

Nasional
Baru 4 Hari di Rutan Cipinang, Mario Dandy Dipindah ke Lapas Salemba

Baru 4 Hari di Rutan Cipinang, Mario Dandy Dipindah ke Lapas Salemba

Nasional
Gugatan Praperadilan soal Penyidikan Dugaan Gratifikasi Firli Bahuri Diputus Hari Ini

Gugatan Praperadilan soal Penyidikan Dugaan Gratifikasi Firli Bahuri Diputus Hari Ini

Nasional
Setiap Hari Ada Korban Perdagangan Orang Meninggal, Jokowi Minta Tak Ada 'Backing-mem-backing'

Setiap Hari Ada Korban Perdagangan Orang Meninggal, Jokowi Minta Tak Ada "Backing-mem-backing"

Nasional
Cawe-cawe Jokowi dan Harapan untuk Pemilu Demokratis, Bukan demi Politik Praktis

Cawe-cawe Jokowi dan Harapan untuk Pemilu Demokratis, Bukan demi Politik Praktis

Nasional
Masyarakat Sipil Minta MK Tegur KPU soal Aturan Eks Terpidana Jadi Caleg

Masyarakat Sipil Minta MK Tegur KPU soal Aturan Eks Terpidana Jadi Caleg

Nasional
Profil Denny Indrayana, Pakar Hukum yang 'Ribut' soal Anies Bakal Dijegal dan Isu Putusan MK

Profil Denny Indrayana, Pakar Hukum yang "Ribut" soal Anies Bakal Dijegal dan Isu Putusan MK

Nasional
Menyoal 'Cawe-cawe' Presiden Jokowi

Menyoal "Cawe-cawe" Presiden Jokowi

Nasional
Presiden PKS Ingatkan Kadernya untuk Mundur jika Langgar Etika dan Hukum

Presiden PKS Ingatkan Kadernya untuk Mundur jika Langgar Etika dan Hukum

Nasional
Masa Jabatan Pimpinan KPK Berubah, Johan Budi Nilai UU KPK Perlu Direvisi

Masa Jabatan Pimpinan KPK Berubah, Johan Budi Nilai UU KPK Perlu Direvisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com