JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengakui pelaksanaan vaksinasi Covid-19 untuk anak dan remaja usia 12-18 tahun tidak merata di beberapa provinsi.
Ia mengatakan, saat ini, sebanyak 2,3 juta anak dan remaja usia 12-18 tahun sudah divaksinasi Covid-19 dosis pertama. Namun, vaksinasi tersebut tidak merata.
"Misalnya di Bali itu (vaksinasi anak dan remaja) sudah mencapai 94 persen, di Jakarta sudah sampai 80 persen, tetapi ada beberapa daerah misalnya seperti di Lampung itu baru 1 persen mencapai sasaran vaksinasinya," kata Dante dalam Rakornas KPAI secara virtual, Senin (30/8/2021).
Baca juga: Jelang Sekolah Tatap Muka, Vaksinasi Anak di Tangsel Baru 17 Persen
Oleh karenanya, Dante mengatakan, vaksinasi Covid-19 untuk anak harus dilakukan dengan baik apabila sejumlah pihak ingin membuka pembelajaran tetap muka (PTM) terbatas.
Dante juga mengatakan, ada beberapa strategi Kemenkes agar vaksinasi untuk anak dapat diperluas yaitu membuka sentra vaksinasi dengan bekerja sama dengan pihak swasta.
Kemudian, melaksanakan vaksinasi di fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) dan vaksinasi Covid-19 di sekolah.
"Ini bekerja sama antara di antara dinas kesehatan dengan standar profesi stakeholder, sekolah dan masyarakat lainnya," ujarnya.
Dante mengatakan, capaian vaksinasi pada anak dan remaja harus dipercepat agar mereka memiliki kekebalan sehingga dapat menurunkan angka kematian.
Baca juga: Lapor Covid-19: Warga DKI Kelas Ekonomi Menengah ke Atas Nilai Vaksinasi Anak Penting
Di sisi lain, Dante mengatakan, terdapat kendala dalam pelaksanaan vaksinasi pada anak salah satunya adalah belum mendapatkan izin dari orangtua.
Menurut Dante, hal tersebut terjadi karena beberapa orangtua belum mengetahui manfaat vaksinasi untuk anak.
"Ini mungkin karena ketidaktahuan orang tua pada kepentingan vaksinasi, angka kematian itu menurun 37 persen kalau satu kali divaksin, dan angka kematian akan turun 74 persen setelah dua kali divaksinasi," ucapnya.
Baca juga: Tersisa 120.000 Dosis Vaksin Sinovac, Pemkot Bekasi Akan Gunakan untuk Vaksinasi Anak
Lebih lanjut, Dante mengatakan, selain tidak diizinkan orangtua, kendala vaksinasi lainnya adalah anak takut disuntik vaksin dan beberapa anak tinggal di lokasi geografis yang sulit dijangkau.
Meski demikian, ia mengatakan, akan terus berusaha untuk menjangkau vaksinasi di daerah-daerah tersebut.
"Kita akan tetap usahakan agar anak bisa divaksinasi, tapi yang penting adalah anak tidak takut divaksin, diizinkan divaksin, itu menjadi kunci sehingga kita tenang anak PTM di sekolah," pungkasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.