Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Akui Sulit Seimbangkan Kesehatan dan Ekonomi dalam Penanganan Covid-19

Kompas.com - 28/08/2021, 15:57 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Rakhmat Nur Hakim

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengakui kesulitan mencari keseimbangan dalam penanganan kesehatan dan dampak ekonomi akibat pandemi Covid-19

Menurut Jokowi, menyeimbangkan antara kesehatan dan ekonomi dengan kondisi di lapangan sangat sulit dilakukan. Sehingga ia mengingatkan agar gas dan rem harus diinjak secara hati-hati.

"Berkaitan dengan ekonomi, ini memang memainkan gas dan rem karena memang kalau kasusnya turun, ekonomi pasti naik. Kalau naik, ekonominya pasti turun. Udah rumusnya itu," ujarnya kepada para petinggi partai koalisi di Istana Negara dikutip dari video yang diunggah di kanal YouTube Sekretariat Presidsen, Sabtu (28/8/2021).

"Itu mencari ekuilibrium, mencari keseimbangan, itulah sebetulnya yang paling sulit disesuaikan dengan keadaan lapangan. Yang juga medan di Indonesia tidak mudah karena berpulau-pulau dan untuk distribusi vaksin saja, untuk distribusi obat-obatan saja memerlukan waktu yang tidak sedikit," tutur Kepala Negara.

Baca juga: Prabowo: Kepemimpinan Pak Jokowi Efektif, Tak Perlu Hiraukan Suara yang Perkeruh Keadaan

Meski demikian, Jokowi mengungkapkan pertumbuhan ekonomi Indonesia berhasil naik dari minus 0,7 persen di kuartal pertama 2021 menjadi 7,07 persen di kuartal kedua 2021. Selain itu, laju inflasi Indonesia disebutnya relatif terkendali.

"Dibandingkan dengan negara lain, inflasi kita masih relatif terjaga di 1,5 persen," kata Jokowi.

Selain itu, Jokowi memaparkan sejumlah indikator perekonomian di lapangan.

Misalnya, angka ekspor di kuartal kedua ini naik 31,8 persen. Lalu konsumsi masyarakat di kuartal kedua 2021 berada di 5,9 persen.

"Investasi di 7,5 persen. Tumbuh sangat baik dan kalau kita lihat terakhir, kemarin saya baru lihat minggu terkahir, indeks kepercayaan pemerintah naik dari 97,6 persen kemudian menjadi 115,6 persen," katanya.

"Ini juga kepercayaan konsumen, kepercayaan publik, kepercayaan masyarakat kelihatan dari indeks-indeks seperti ini yang angkanya selalu kita peroleh apabila surveinya selesai," ujar Jokowi.

Baca juga: Nasihati Jokowi soal Pandemi, Megawati: Bapak yang Tegar...

Sehingga menurut Jokowi, ada optimisme yang arahnya positif dalam penanganan Covid-19. Namun, Kepala Negara mengingatkan agar semua pihak tetap berhati-hati.

"Karena Covid-19 memang sekali lagi, sulit dihitung dan sulit dikalkulasi," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasional
Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Nasional
PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

Nasional
Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Nasional
Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Nasional
Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Nasional
Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Nasional
Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Nasional
MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

Nasional
Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Nasional
Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Nasional
Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau 'Ge-er'

Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau "Ge-er"

Nasional
Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Nasional
Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com