Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Lenny Hidayat, SSos, MPP
Pengamat lingkungan, sosial, dan ekonomi

Pengamat lingkungan, sosial, dan ekonomi (ESG)

Covid-19: Oleh Kita, untuk Kita?

Kompas.com - 28/08/2021, 10:16 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

SETELAH pandemi Covid-19 melanda dunia sejak akhir tahun 2019, baru saat ini mata dunia terbuka akan sebuah kenyataan pahit.

Terlepas dari debat asal muasalnya, plandemik atau pandemik, pendukung teori konspirasi atau teori sosialis di seluruh belahan dunia, sama-sama terperangah akan dampaknya.

Kedua sisi sepakat bahwa Covid-19 akan mengubah wajah dunia dan menjadi sebuah siklus survival of the fittest kedua setelah pecahnya zaman es.

Jika dilihat dari asal muasalnya, banyak sumber ilmiah merujuk transmisi binatang dan manusia sebagai penyebab utama dari pandemi.

Namun, penelitian WHO pada Februari 2021 gagal menemukan sumber di Wuhan sehingga memunculkan polemik baru antarnegara dan lembaga penelitian.

Karena rasa penasaran yang selalu menghantui selama Indonesia lock down ini, saya mencoba mencari runutan sejarah penelitian tentang pandemi.

Tulisan ini bukan dibuat untuk menorehkan sebuah kesimpulan final, tetapi sebuah kesimpulan sementara yang mungkin bisa mengajak pemikir, penulis, dan peneliti lain merenung dan merefleksikan fenomena yang masih mengguncangkan ini. Berikut penemuan sementaranya.

Eksploitasi alam

Covid-19 adalah buah karya pola kehidupan manusia di bumi yang sudah mencapai puncak dan melebihi kapasitas ekologi dunia.

Riset terkini dari institut membuktikan bahwa kita (kaum manusia) tidak bisa saja menyalahkan binatang sebagai asal muasal pandemi.

Riset terbaru dari Christine K Johnson, seorang ahli epidemiologi dan kesehatan ekosistem dari Universitas California, AS, menunjukkan bahwa sumber pandemi lebih ke arah eksploitasi alam (termasuk binatang) massif.

Hal itu berakibat berpindahnya habitat kehidupan liar ke dalam keseharian manusia sehingga kemungkinan transmisi virus tersebut bisa terjadi, singkatnya disebut fenomena zoonosis (zoonotic).

Beberapa runutannya dapat dilacak dari virus Covid-19 yang menggunakan perantara kelelawar dan trenggiling di China, kemudian peternakan musang di Denmark.

Sebelumnya, virus MERS-COV juga ditemukan melalui perantara unta di Arab Saudi dan Ebola melalui perantara tikus di Afrika dan masih banyak contoh lain.

Kontak satwa-manusia ini bisa terjadi dari peternakan, perburuan, dan pembukaan hutan alami serta produksi yang massif sehingga melewati jarak dan intensitas aman yang memungkinkan transmisi tersebut terjadi.

Pengaman sosial dan lingkungan

Mungkin istilah environmental and social governance (ESG) sudah sangat dikenal di kalangan pemerhati lingkungan dan bahkan perusahaan yang bergerak atau terpapar dengan sumber daya alam.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Dukung Anies Maju Pilkada DKI, PKS: Beliau Tokoh Nasional, Jangan Kembali Jadi Tokoh Daerah

Tak Dukung Anies Maju Pilkada DKI, PKS: Beliau Tokoh Nasional, Jangan Kembali Jadi Tokoh Daerah

Nasional
Zulhas Ungkap Arahan Prabowo soal Buka Pintu Koalisi

Zulhas Ungkap Arahan Prabowo soal Buka Pintu Koalisi

Nasional
Menpan-RB Minta Pemprov Kalbar Optimalkan Potensi Daerah untuk Wujudkan Birokrasi Berdampak

Menpan-RB Minta Pemprov Kalbar Optimalkan Potensi Daerah untuk Wujudkan Birokrasi Berdampak

Nasional
Prabowo Mau Kasih Kejutan Jatah Menteri PAN, Zulhas: Silakan Saja, yang Hebat-hebat Banyak

Prabowo Mau Kasih Kejutan Jatah Menteri PAN, Zulhas: Silakan Saja, yang Hebat-hebat Banyak

Nasional
Selain Bima Arya, PAN Dorong Desy Ratnasari untuk Maju Pilkada Jabar

Selain Bima Arya, PAN Dorong Desy Ratnasari untuk Maju Pilkada Jabar

Nasional
Perkecil Kekurangan Spesialis, Jokowi Bakal Sekolahkan Dokter RSUD Kondosapata Mamasa

Perkecil Kekurangan Spesialis, Jokowi Bakal Sekolahkan Dokter RSUD Kondosapata Mamasa

Nasional
Penetapan Prabowo-Gibran Besok, KPU Undang Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud

Penetapan Prabowo-Gibran Besok, KPU Undang Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud

Nasional
Amanat Majelis Syura Gulirkan Hak Angket di DPR, Presiden PKS Sebut Lihat Realitanya

Amanat Majelis Syura Gulirkan Hak Angket di DPR, Presiden PKS Sebut Lihat Realitanya

Nasional
Zulhas Sebut Tak Ada Tim Transisi, Prabowo Mulai Kerja sebagai Presiden Terpilih

Zulhas Sebut Tak Ada Tim Transisi, Prabowo Mulai Kerja sebagai Presiden Terpilih

Nasional
Menyoal Tindak Lanjut Pelanggaran Pemilu yang Formalistik ala Bawaslu

Menyoal Tindak Lanjut Pelanggaran Pemilu yang Formalistik ala Bawaslu

Nasional
PDI-P Sebut Jokowi dan Gibran Tak Lagi Kader, Zulhas: Sudah Ada Rumahnya, PAN ...

PDI-P Sebut Jokowi dan Gibran Tak Lagi Kader, Zulhas: Sudah Ada Rumahnya, PAN ...

Nasional
Saksi Sebut Pemenang Lelang Proyek Tol MBZ Sudah Diatur

Saksi Sebut Pemenang Lelang Proyek Tol MBZ Sudah Diatur

Nasional
PAN Prioritaskan Kader Sendiri untuk Maju Pilkada 2024

PAN Prioritaskan Kader Sendiri untuk Maju Pilkada 2024

Nasional
Jokowi Tinjau Pasar Tumpah Mamasa, Cek Harga dan Berencana Bangun Pasar Baru

Jokowi Tinjau Pasar Tumpah Mamasa, Cek Harga dan Berencana Bangun Pasar Baru

Nasional
PKS: Selamat Bertugas Prabowo-Gibran

PKS: Selamat Bertugas Prabowo-Gibran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com