JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Bambang Soesatyo mengatakan, ada hikmah di balik dampak akibat pandemi Covid-19 yang hingga kini masih mewabah di Indonesia.
Adapun hikmah yang dimaksud Bambang terkait meningkatnya solidaritas antar anak bangsa dalam menghadapi pandemi. Hikmah itu tercatat dalam sebuah laporan internasional.
"Kita patut berbangga, bahwa menurut Charities Aid Foundation (CAF), laporan World Giving Index (WGI) 2021, Indonesia menempati peringkat pertama sebagai negara paling dermawan di dunia," kata Bambang dalam acara Mimbar Demokrasi dan Kebangsaan Seri Ke-6 Edisi Spesial Kemerdekaan yang digelar Fraksi PKS DPR, Jumat (27/8/2021).
Baca juga: UPDATE: Ada 255.969 Suspek Terkait Covid-19 di Indonesia
Bambang mengatakan, tingkat kerelawanan Indonesia dinilai tiga kali lipat lebih besar dari rata-rata tingkat kerelawanan dunia.
Adapun WGI merupakan laporan tahunan yang diterbitkan oleh CAF terhadap 140 negara di dunia berdasarkan seberapa dermawan dalam menyumbang.
Pria yang akrab disapa Bamsoet itu mengungkapkan bahwa prestasi Indonesia tersebut juga berjalan bersamaan dengan upaya pemerintah dalam mengatasi pandemi.
Upaya pemerintah itu diapresiasi Bamsoet sebagai langkah memutus mata rantai penyebaran virus serta memulihkan ekonomi akibat Covid-19.
"Kebijakan-kebijakan itu antara lain melalui sosialisasi pola hidup bersih dan sehat, pemberlakuan protokol kesehatan yang ketat. Penerapan 3T testing, tracing dan treatment, pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) serta pelaksanaan vaksinasi massal secara gratis bagi masyarakat," kata dia.
Baca juga: 5 Negara Paling Santai di Dunia, Indonesia Peringkat Satu
Dari berbagai kebijakan tersebut, Bamsoet menggarisbawahi perihal pelaksanaan vaksinasi di Indonesia yang dinilai belum optimal dari target yaitu 208 juta orang atau sekitar 28 persen sudah divaksinasi.
Pemerintah, kata dia, hingga 25 Agustus 2021 telah melakukan vaksinasi dosis pertama terhadap lebih dari 59 juta orang.
Sementara itu, mereka yang sudah divaksinasi dosis kedua berjumlah sekitar 33 juta orang.
Namun, dia tetap melihat ada secercah harapan pelaksanaan vaksinasi dapat mencapai target. Hal itu dinilainya dari kebijakan pemerintah yang terus mendatangkan kembali dosis vaksin dari luar negeri.
"Melihat target pemerintah untuk mendatangkan 370 hingga 430 juta dosis vaksin hingga akhir 2021 dan melakukan suntik vaksin dua juta dosis per hari," ucap dia.
Baca juga: Luhut Curhat Dikomplain Negara Asing karena Indonesia Terkesan Jauhi Produk Luar Negeri
Bamsoet menilai, upaya keras pemerintah dalam mengatasi pandemi perlu dibarengi dengan tingkat kesadaran masyarakat dalam ikut serta membantu.
Melihat kondisi saat ini, Bamsoet mengaku bersyukur karena tingkat kesadaran dan partisipasi masyarakat mulai meningkat, terutama untuk melakukan vaksinasi.
"Maka, kita patut optimis bahwa kita pasti mampu melewati masa-masa sulit ini," harap Bamsoet.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.