Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daerah yang Tak Jadi Lokasi Penanganan Kemiskinan Ekstrem Diharap Tak Permasalahkan

Kompas.com - 27/08/2021, 12:53 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Wakil Presiden Masduki Baidlowi berharap tidak ada daerah lain yang mempersoalkan apabila kabupaten/kotanya tidak terpilih sebagai lokasi penanganan kemiskinan ekstrem.

Pasalnya dalam penanganan pada 2021 ini, pemerintah memfokuskan pada daerah yang benar-benar tingkat kemiskinan ekstremnya paling parah.

"Jangan jadi persoalan karena daerahnya tidak terpilih padahal banyak miskin ekstrem. Karena ini yang diambil daerah yang paling parah dan pimpinan daerah pasti sudah tahu untuk memilih daerah mana," ujar Masduki dikutip dari wawancaranya dengan RRI Ende, Jumat (27/8/2021).

Baca juga: DTKS Perlu Diperbarui untuk Penanganan Kemiskinan Ekstrem

Dalam penanganan kemiskinan ekstrem, pemerintah memfokuskan 7 dari 25 provinsi pada 2021.

Tujuh provinsi tersebut adalah Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Maluku, Papua, dan Papua Barat.

Menurut Masduki, tujuh provinsi tersebut diprioritaskan karena kemiskinan ekstremnya cukup siginifkan.

Nantinya, dari tujuh provinsi tersebut hanya dipilih masing-masing lima kabupaten/kota sehingga total menjadi 35 kabupaten/kota.

Baca juga: Dana Terbatas, Hanya 7 dari 25 Provinsi yang Jadi Prioritas Penanganan Kemiskinan Ekstrem

Sementara itu, agar penanganan kemiskinan ekstrem tersebut tepat sasaran, kata dia, pemerintah daerah harus membantu mengoordinasi dan mengonsolidasi data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) dengan Menteri Sosial.

"Ini penting, koordinasi dengan pemerintah provinsi (pemprov) karena DTKS akan digunakan pemrpov dan kementerian/lembaga sehingga tolong itu bisa dibantu konsolidasi data," ujar Masduki.

Apabila konsolidasi DTKS telah dilakukan, kata dia, maka Wapres Ma'ruf akan melakukan rapat koordinasi (rakor) dengan para pimpinan daerah.

Baca juga: Penjelasan Risma soal Masih Ada Warga Miskin yang Tak Terima Bansos

Ini termasuk rapat dengan sejumlah kementerian/lembaga yang lebih terbatas lagi agar lebih fokus mengingat dana untuk penanganan kemiskinan tersebut tersebar di beberapa kementerian/lembaga.

"Ada juga dana yang dikirim ke daerah sehingga nanti Wapres koordinasi dengan Gubernur, menteri-menteri terkait untuk bagaimana agar tepat sasaran," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal Terbaru Pelaksanaan UTBK-SNBT 2024

Jadwal Terbaru Pelaksanaan UTBK-SNBT 2024

Nasional
Dana Zizwaf Selama Ramadhan 2024 Meningkat, Dompet Dhuafa: Kedermawanan Masyarakat Meningkat

Dana Zizwaf Selama Ramadhan 2024 Meningkat, Dompet Dhuafa: Kedermawanan Masyarakat Meningkat

Nasional
MK Diprediksi Bikin Kejutan, Perintahkan Pemungutan Suara Ulang di Sejumlah Daerah

MK Diprediksi Bikin Kejutan, Perintahkan Pemungutan Suara Ulang di Sejumlah Daerah

Nasional
Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Nasional
Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Nasional
TPN Ganjar-Mahfud Sebut 'Amicus Curiae' Bukan untuk Intervensi MK

TPN Ganjar-Mahfud Sebut "Amicus Curiae" Bukan untuk Intervensi MK

Nasional
Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Nasional
Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Nasional
Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com