"Mudah-mudahan dengan bertambahnya pasokan tenaga bagi pemerintahan ini juga bisa membantu menunjang pemerintah untuk lebih keras dalam menghadapi pandemi dan meningkatkan ekonomi nasional," kata dia.
Di sisi lain, baik PKB maupun Gerindra enggan mengomentari lebih jauh soal prediksi adanya reshuffle pasca-merapatnya PAN. Senada, Dasco dan Jazilul mengatakan, reshuffle kabinet merupakan hak prerogatif presiden.
Sementara itu, Sekretaris Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Raja Juli Antoni mengucapkan selamat kepada PAN setelah disebut merapat ke koalisi pemerintah.
Namun demikian, Juli memberikan imbauan moral kepada PAN jika resmi bergabung menjadi koalisi. PAN, kata dia, tak boleh lagi bermain dua kaki dalam berpolitik.
Baca juga: PSI Ungkit PAN yang Pernah Main Dua Kaki, Pengurus Jadi Menteri tapi Kader Tembaki Jokowi
"Salah seorang pengurusnya, misalkan menjadi menteri di kabinet Pak Jokowi. Akan tetapi langgam politiknya, personal-personal lainnya selalu nembakin Pak Jokowi," tutur dia.
Ia berharap, PAN di bawah pimpinan Ketum Zulkifli Hasan lebih konsisten untuk tidak bermain dalam dua kaki.
Ketua DPP Mardani Ali Sera mengatakan, partainya menghargai keputusan PAN jika bergabung dengan koalisi pemerintahan.
Keputusan bergabung atau tidak sebuah partai terhadap pemerintah, merupakan sepenuhnya hak partai tersebut.
"Itu haknya PAN untuk menjadi oposisi atau bergabung dengan koalisi," kata Mardani saat dihubungi, Kamis.
Baca juga: Politisi PKS: Haknya PAN untuk Jadi Oposisi atau Gabung Koalisi
Anggota Komisi II DPR itu menegaskan, jika PAN masuk dalam koalisi pun tidak akan berpengaruh pada posisi PKS yang tetap pada oposisi.
"PKS Insya Allah akan istikamah menjaga negeri dengan peran oposisi. Mengawal kebijakan pemerintah dengan kritik yang kritis dan konstruktif," ujar Mardani.
Sementara itu, pengamat politik dari Universitas Paramadina Hendri Satrio menilai, jika PAN benar-benar bergabung ke koalisi pendukung pemerintah berdampak pada kian mulusnya agenda-agenda besar pemerintah untuk terwujud.
"Yang jelas memang agenda besar pemerintah dengan adanya PAN ini akan lebih mudah terwujud," kata Hendri.
Menurut Hendri, merapatnya PAN ke koalisi erat kaitannya dengan upaya untuk mengamankan agenda yang diputuskan melalui pemungutan suara atau voting di parlemen.
Baca juga: Agenda Besar Pemerintah Diprediksi Akan Semakin Mulus Setelah PAN Merapat
Pasalnya, dengan bergabungnya PAN maka koalisi pendukung pemerintah kini menguasai 471 kursi dari 575 kursi DPR dan 711 kursi MPR.