JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik dari Universitas Paramadina Hendri Satrio menilai, jika PAN benar-benar bergabung ke koalisi pendukung pemerintah berdampak pada kian mulusnya agenda-agenda besar pemerintah untuk terwujud.
"Yang jelas memang agenda besar pemerintah dengan adanya PAN ini akan lebih mudah terwujud," kata Hendri saat dihubungi, Kamis (26/8/2021) malam.
Menurut Hendri, merapatnya PAN ke koalisi erat kaitannya dengan upaya untuk mengamankan agenda yang diputuskan melalui pemungutan suara atau voting di parlemen.
Baca juga: Gerindra Tak Mau Beranda-andai Soal Reshuffle Setelah PAN Disebut Masuk Koalisi
Pasalnya, dengan bergabungnya PAN maka koalisi pendukung pemerintah kini menguasai 471 kursi dari 575 kursi DPR dan 711 kursi MPR.
Hendri mengatakan, indikasi itu juga terlihat karena partai-partai non-parlemen tidak hadir dalam pertemuan antara Presiden Joko Widodo dan partai pendukung pemerintah pada Rabu (25/8/2021) lalu.
"Pertanyaannya ini voting apa, apakah voting tentang amendemen Undang-Undang Dasar 1945 yang ada kaitannya dengan PPHN atau perpanjangan masa jabatan presiden, MPR, DPR dan DPD misalnya, atau apapun itu," ujar dia.
Hendri menuturkan, bergabungnya PAN juga dapat berpengaruh pada kontestasi Pemilihan Presiden 2024 mendatang karena sudah menguasai lebih dari 80 persen kursi parlemen sebagai ambang batas calon presiden.
"Kalau perhitungan threshold sisa partai politik yang ada di DPR itu, PKS dan Demokrat, akan kesulitan mengajukan calon presiden tersendiri karena kalaupun mereka berkoalisi akan kurang angkanya. Tapi mungkin belum ke presiden nanti arahnya," ujar Hendri.
Baca juga: Pengamat Sebut PAN Mendekat ke Pemerintah karena Sudah Tak Ada Amien Rais
Isu bergabungnya PAN ke dalam koalisi pendukung Jokowi muncul setelah Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan dan Sekretaris Jenderal PAN Eddy Soeparno menghadiri pertemuan antara Jokowi dan partai pendukung pada Rabu.
Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi mengakui partainya kini telah menjadi partai pendukung pemerintah dan tergabung dalam koalisi.
"PAN sejak kepemimpinan Ketum Bang Zul telah menegaskan sebagai partai politik pendukung pemerintah, ikut sebagai partai koalisi," kata Yoga saat dihubungi, Rabu.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.