JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Dewan Pembina DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Raja Juli Antoni mengeklaim komunikasi antara partainya dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tetap berjalan dengan baik.
Hal itu ia tegaskan untuk menanggapi pertanyaan terkait tak diundangnya PSI dalam pertemuan antara Presiden Jokowi dan petinggi partai politik (parpol) koalisi pemerintah, Rabu (25/8/2021) sore.
"Alhamdulillah, komunikasi kami dengan Pak Jokowi tetap terjaga dengan baik. Sekitar 1,5 bulan yang lalu, PSI diterima Pak Jokowi di Istana Bogor," kata Antoni saat dihubungi Kompas.com, Kamis (26/8/2021).
Baca juga: PSI Ungkit PAN yang Pernah Main Dua Kaki, Pengurus Jadi Menteri tapi Kader Tembaki Jokowi
Menjawab soal mengapa tak diundang dalam pertemuan, Antoni beralasan bahwa pertemuan tersebut berisikan partai koalisi yang berada di parlemen.
Diketahui, PSI tidak mendapat kursi di parlemen dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2019. Antoni melihat, mereka yang diundang oleh Presiden Jokowi semuanya adalah partai koalisi di DPR.
Lebih lanjut, Juli mengungkap isi pertemuan antara PSI dan Presiden Jokowi di Istana Bogor beberapa waktu lalu.
Ia mengatakan, saat itu PSI menyampaikan beberapa hal kepada Jokowi. Begitu juga sebaliknya, Jokowi memberikan saran terhadap PSI.
"Kami menyampaikan banyak hal kepada beliau. Beliau juga memberikan beberapa saran yang sangat konstruktif bagi PSI ke depannya," ucapnya.
Baca juga: Imbas Arogansi Kader Hadapi Aturan Ganjil Genap, PSI Siap Lakukan Penertiban
Terlepas dari itu, PSI juga menyatakan pendapatnya soal kabar merapatnya Partai Amanat Nasional (PAN) ke partai koalisi pemerintah.
Antoni mengimbau PAN tak lagi berada di antara dua kaki dalam berpolitik.
"Salah seorang pengurusnya misalkan menjadi menteri di kabinet Pak Jokowi. Akan tetapi langgam politiknya, personal-personal lainnya selalu nembakin Pak Jokowi," ucapnya.
Baca juga: Kadernya Cekcok dengan Petugas Ganjil Genap, PSI Minta Maaf dan Sudah Tegur Keras
PSI berharap PAN yang berada di bawah pimpinan Ketua Umum Zulkifli Hasan (Zulhas) lebih konsekuen untuk tidak bermain dalam politik dua kaki ke depannya.
"Bila memang bergabung dengan koalisi ini maka menjadilah peserta koalisi yang konsekuen memberikan dukungan politik kepada Pak Jokowi dan berhenti bermain dua kaki seperti yang pernah ditunjukkan PAN pada periode sebelumnya," kata dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.