JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah mengklaim bahwa kasus positif Covid-19 di Indonesia mengalami penurunan sebesar 34 persen dibandingkan pekan lalu.
Data tersebut diungkapkan Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi.
"Terjadi penurunan kasus 34 persen dibandingkan minggu sebelumnya. Dan penurunan kasus signifikan ini terutama terjadi di Provinsi Papua Barat, Maluku, dan Jawa Tengah," kata Nadia dalam konferensi persnya, Rabu (25/8/2021).
"Dengan persentase penurunan kasus tertinggi dibandingkan minggu sebelumnya," kata dia.
Baca juga: Kemenkes Tegaskan Vaksinasi Dosis Ketiga Hanya untuk Tenaga Kesehatan
Selain itu, lanjut Nadia, jumlah kasus kematian akibat Covid-19 juga menurun sebesar 16 persen dibanding pekan lalu.
Ia mengatakan, penurunan kasus ini sangat berhubungan dengan jumlah orang yang diperiksa setiap harinya.
Oleh karena itu, pemerintah selalu mendorong provinsi, kabupaten dan kota untuk meningkatkan testing di wilayahnya masing-masing.
"Meskipun begitu (angka kematian) dengan level yang masih tinggi secara nasional maupun provinsi dan kabupaten kita kita harus terus waspada untuk mencegah keparahan yang dapat berpotensi menyebabkan kematian," ucap dia.
Baca juga: Kemenkes: Jumlah Tes Covid-19 di 8 Provinsi Ini Belum Penuhi Standar WHO
Kendati demikian, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyebutkan, kasus konfirmasi positif Covid-19 dan kematian pasien virus corona akan kembali meningkat dalam beberapa hari ke depan.
Hal ini dikarenakan sejumlah daerah bakal mengeluarkan penumpukan data kasus konfirmasi dan kematian.
"Dalam beberapa hari ke depan akan kembali terjadi kenaikan tren kasus konfirmasi dan juga kasus kematian akibat tabungan kasus konfirmasi dan kematian yang dikeluarkan oleh beberapa kabupaten dan kota," kata Luhut dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Senin (23/8/2021).
Baca juga: Luhut Ungkap Kasus Covid-19 dan Angka Kematian Akan Kembali Naik Beberapa Hari ke Depan
Luhut mengatakan, penumpukan data kasus konfirmasi dan kematian jumlahnya mencapai ratusan atau bahkan ribuan.
Angka itu akan dikeluarkan secara bertahap dalam 10 hari ke depan.
Menurut Luhut, terjadinya penumpukan data ini menggambarkan sulitnya mengatur pendataan kasus konfirmasi dan kematian terkait Covid-19.
"Sebagai gambaran pada teman-teman media betapa susahnya kita mengatur ini dan ini kaitannya bagaimana tadi juga di teman-teman di pemerintahan daerah," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.