Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenkes Tegaskan Vaksinasi Dosis Ketiga Hanya untuk Tenaga Kesehatan

Kompas.com - 25/08/2021, 17:10 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi menegaskan, hingga saat ini, vaksinasi dosis ketiga atau booster hanya diberikan untuk tenaga kesehatan.

"Sesuai dengan surat edaran bahwa pemberian vaksinasi dosis ketiga atau booster ini hanya diberikan kapada tenaga kesehatan," kata Nadia dalam diskusi Indikator Politik Indonesia secara virtual, Rabu (25/8/2021).

Nadia mengatakan, pihaknya sudah mengirim auditor-auditor ke daerah-daerah untuk melakukan evaluasi dalam pelaksanaan vaksinasi dosis ketiga tersebut.

"Dan ini sudah menjadi tanggung jawab pemda, karena Pak Menkes sudah menggandeng auditor-auditor kita untuk nanti dalam pelaksanaannya melakukan evaluasi mengenai ketepatan dari sasaran ini," ujar dia.

Baca juga: 10.282 Nakes di Jakarta Barat Telah Terima Vaksin Moderna Dosis Ketiga

Terkait selebaran berisi informasi vaksiansi Covid-19 berbayar, Nadia mengatakan, pihaknya sudah meminta klarifikasi pada pihak yang bersangkutan.

Ia mengatakan, selebaran tersebut bukan untuk pelayanan vaksinasi dosis ketiga secara berbayar.

"Dan pihak yang bersangkutan mengatakan bahwa itu dibuat pada saat vaksinasi gotong royong individu yang berbayar kemarin dan ini sudah dibatalkan dari arahan dari Pak Presiden, Jadi tidak ada pembebanan di individu," kata dia menanggapi pemberitaan media.

Pelaksanaan vaksinasi dosis ketiga untuk tenaga kesehatan tertuang dalam Surat Edaran (SE) Kemenkes Nomor HK.02.01/I/1919/2021 yang ditetapkan 23 Juli 2021.

Pemerintah menargetkan, 1,47 juta tenaga kesehatan mengikuti vaksinasi Covid-19 dosis ketiga.

Tujuannya, nakes yang menjadi kelompok rentan terpapar Covid-19 mendapatkan tambahan perlindungan.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin sebelumnya mengatakan, 34 persen tenaga kesehatan sudah mendapatkan vaksinasi dosis ketiga dalam dua minggu terakhir.

"Dalam dua Minggu terakhir suntikan untuk para nakes sudah kurang lebih 34 persen SDM kesehatan atau mungkin hampir 450.000 saya lihat tadi pagi yang sudah disuntikkan," kata Budi dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR secara virtual, Rabu (25/8/2021)

Baca juga: Kemenkes Tegaskan Presiden Jokowi Belum Disuntik Vaksin Covid-19 Dosis Ketiga.

Ia mengatakan, laju vaksinasi dosis ketiga untuk nakes ini paling tinggi di Bali dan Kepulauan Riau.

Saat ini, menurut dia, semakin banyak nakes yang ingin mendapatkan vaksinasi dosis ketiga.

Padahal, sebelumnya ada yang enggan untuk divaksinasi dosis ketiga karena jenis vaksin berbeda dari dosis kedua dan pertama.

"Pada saat pertama kali kita belum bisa mendapatkan penerimaan yang full daripada tenaga kesehatan, karena takut ada dampaknya, terutama kalau itu mixing, tapi sekarang penerimaannya sudah jauh cukup tinggi," ujar Budi. 

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Nasional
KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

Nasional
Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Nasional
Satkar Ulama Dukung Airlangga Jadi Ketum Golkar Lagi, Doakan Menang Aklamasi

Satkar Ulama Dukung Airlangga Jadi Ketum Golkar Lagi, Doakan Menang Aklamasi

Nasional
Gibran Temui Prabowo di Kertanegara Jelang Penetapan Presiden-Wapres Terpilih

Gibran Temui Prabowo di Kertanegara Jelang Penetapan Presiden-Wapres Terpilih

Nasional
KPU Batasi 600 Pemilih Tiap TPS untuk Pilkada 2024

KPU Batasi 600 Pemilih Tiap TPS untuk Pilkada 2024

Nasional
Dianggap Sudah Bukan Kader PDI-P, Jokowi Disebut Dekat dengan Golkar

Dianggap Sudah Bukan Kader PDI-P, Jokowi Disebut Dekat dengan Golkar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com