Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satgas: Problem Kematian akibat Covid-19 Saat ini Tidak Biasa dan Belum Terselesaikan

Kompas.com - 24/08/2021, 19:28 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Rakhmat Nur Hakim

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, kondisi kematian akibat Covid-19 saat ini tidak biasa.

Persoalan angka kematian yang saat ini masih tercatat dalam jumlah tinggi menurutnya belum dapat terselesaikan.

"Secara umum problematika kematian nasional akibat Covid-19 ini masih menjadi tantangan yang belum terselesaikan. Keadaan ini adalah keadaan yang tidak biasa," ujar Wiku dalam konferensi pers secara virtual pada Selasa (24/8/2021).

Baca juga: UPDATE 24 Agustus: Ada 260.434 Suspek Covid-19 di Indonesia

Penyebabnya, lanjut Wiku, dalam kondisi normal apabila angka kesembuhan naik maka angka kematian akan turun. Sebaliknya jika angka kesembuhan turun maka angka kematian akan naik.

"Namun yang saat ini terjadi adalah kedua indikator mengalami kenaikan," tegasnya.

Wiku lantas menjelaskan kondisi kematian akibat Covid-19 di Tanah Air. Hingga 22 Agustus jumlah kematian mingguan Indonesia sebesar 8.784 kasus atau masih lebih dari 1.000 kematian per minggunya.

Kemudian, persentase kematian akibat Covid-19 di Indonesia saat ini sebesar 3,2 persen, sedangkan di dunia sebesar 2,09 persen.

Wiku mengungkapkan, masih tingginya penambahan kematian ini menyebabkan Indonesia menduduki peringkat kesembilan tingkat kematian kumulatif akibat Covid-19 tertinggi di dunia.

Baca juga: Indonesia Peringkat 9 Kematian Pasien Covid-19 Tertinggi di Dunia

Sementara itu, jika dirinci per provinsi, saat ini sebanyak 33 provinsi masih mengalami kenaikan jumlah kematian akibat Covid-19.

"Atau (terjadi di) hampir seluruh provinsi di Indonesia. Penurunan hanya terjadi di satu provinsi saja yakni Kalimantan Tengah yang turun 0,03 persen atau dari 2,91 persen di minggu lalu menjadi 2,88 psrsen di minggu ini," tutur Wiku.

Adapun dari 33 provinsi yang mengalami kenaikan kematian, terdapat lima provinsi yang mengalami kenaikan kematian paling tinggi pada minggu ini.

Kelimanya yakni Jawa Tengah (naik 0,32 persen), Lampung da Gorontalo (naik 0,3 persen), Bali (naik 0,24 perse) serta Bengkulu (naik 0,17 persen).

Wiku melanjutkan, adanya kenaikan kematian di saat kesembuhan juga mengalami kenaikan ini bisa jadi disebabkan penguatan di fasilitas kesehatan dan lokasi isolasi terpusat (isoter) yang tidak diimbangi dengan pemanfaatan secara maksimal.

"Bisa jadi masih ada warga terinfeksi yang tak ditangani dengan cepat atau masih melakukan isolasi mandiri dalam keadaan tidak memadai," tambah Wiku.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com