JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi menegaskan, Presiden Joko Widodo belum disuntik vaksin dosis ketiga atau booster.
Hal tersebut disampaikan Nadia dalam menanggapi pertanyaan mengenai wacana vaksinasi dosis ketiga untuk masyarakat umum hingga pejabat negara.
"Kalau sampai sekarang kebijakan kita adalah kita mengutamakan vaksinasi booster, vaksin ini untuk tenaga kesehatan," kata Nadia dalam diskusi virtual melalui kanal YouTube Antara TV Indonesia, Kamis (24/8/2021).
Baca juga: Stafsus Mensesneg: Surat Pegawai KPK untuk Presiden Jokowi Masih Dikaji
Nadia mengatakan, pemerintah memprioritaskan vaksinasi dosis ketiga untuk nakes karena kelompok tersebut berisiko tinggi terpapar Covid-19.
Sementara itu, wacana untuk vaksinasi dosis ketiga untuk masyarakat umum diperlukan dikaji.
"Sampai sekarang di luar nakes ini kita belum memberikan untuk booster ketiganya," ujar dia.
Adapun pelaksanaan vaksinasi dosis ketiga untuk tenaga kesehatan tertuang dalam Surat Edaran (SE) Kemenkes Nomor HK.02.01/I/1919/2021 yang ditetapkan 23 Juli 2021.
Jenis vaksin yang digunakan adalah vaksin Moderna mRNA-1273 yang diberikan secara intramuskular dengan dosis 0,5 mL.
Baca juga: 8.266 Nakes di Jaktim Telah Terima Vaksin Covid-19 Dosis Ketiga
Adapun Indonesia sudah menerima sebanyak 8 juta dosis vaksin Moderna dari Covax Facility. Dari jumlah tersebut, 3 juta dosis vaksin telah dialokasikan untuk 1,4 juta nakes sebagai booster.
Sementara itu, sekitar 5 juta dosis sisanya untuk dialokasikan bagi masyarakat umum.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.