Adapun yang dimaksud ruang ritel dan rekreasi mengacu pada restoran, kafe, pusat perbelanjaan, perpustakaan, museum, dan taman hiburan.
"Perumusan rencana konkret dan tindakan mendesak sangat penting untuk mengantisipasi dan mengurangi dampak peningkatan mobilitas pada transmisi dan kapasitas sistem kesehatan," tulis laporan itu.
Dari Boyolali, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto meminta petugas menggencarkan tracing kontak erat guna menekan kasus Covid-19, salah satunya yang terjadi di Boyolali, Jawa Tengah.
"Tracing kontak erat harus terus dilaksanakan di Boyolali. Dari kasus konfirmasi akan dilaksanakan perawatan di isolasi terpusat, tidak di isolasi mandiri sehingga terpantau kondisi, dan obat-obatannya," ujar Hadi, Minggu.
Saat ini, positivity rate Covid-19 di Boyolali mencapai 24,24 persen dengan tingkat tracing kontak erat yang hanya sebesar 2,35 persen.
Menurut Hadi, untuk menghentikan laju perkembangan Covid-19, diperlukan kerja keras dan keseriusan dari setiap pihak terkait.
Baca juga: Panglima TNI Minta Petugas Gencarkan Tracing Kontak Erat Covid-19 di Boyolali
Ini termasuk para petugas tracing yang terdiri dari Badan Pembina Desa (Babinsa), Bintara Pembina Potensi Maritim (Babinpotmar), Bintara Pembina Potensi Dirgantara (Babinpotdirga), dan Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas).
Hadi menegaskan bahwa setiap elemen masyarakat Boyolali harus serius menanggulangi Covid-19.
Menurut dia, tracing kontak erat harus terus dilakukan sekalipun sudah dalam kondisi lelah.
"Dandim dan Kapolres siapkan tim IT untuk input data kasus konfirmasi, biarkan Babinsa dan Bhabinkamtibmas terus membantu petugas kesehatan dilapangan, karena saya lihat data kasus konfirmasi positif naik terus," ucap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.