Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah 3 Bulan, Efikasi Vaksin Pfizer dan AstraZeneca Lawan Varian Delta Menurun

Kompas.com - 19/08/2021, 16:32 WIB
Wahyuni Sahara

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil studi menunjukkan bahwa efikasi atau kemanjuran vaksin Covid-19 yang paling umum digunakan untuk melawan virus corona varian Delta, yaitu Pfizer dan AstraZeneca menurun dalam waktu 90 hari atau 3 bulan setelah suntikan dosis kedua diberikan.

Efikasi vaksin Pfizer turun menjadi 75 persen dari 85 persen. Sementara AstraZeneca turun menjadi 61 persen dari 68 persen.

Penurunan itu terlihat pada minggu kedua usai menerima vaksin dosis kedua.

Penurunan tingkat efikasi atau kemanjuran ini terlihat lebih jelas pada mereka yang berusia 35 tahun ke atas.

Baca juga: Komnas KIPI Belum Temukan Bukti Cukup Soal Kaitan Kematian Trio dengan Vaksin AstraZeneca

Mengutip Reuters, ini merupakan hasil studi Universitas Oxford berdasarkan data hasil usap hidung dan tenggorokan di Inggris.

Tim peneliti Universitas Oxford menganalisis sekitar 2,58 juta hasil usap dari 380.000 orang dewasa pada 1 Desember 2020 dan 16 Mei 2021 serta 810.000 hasil tes dari 360.000 partisipan antara tanggal 17 Mei 2021 dan 1 Agustus 2021. 

"Meski ada penurunan kemanjuran, dua jenis vaksin ini masih sangat baik melawan varian Delta," ujar Profesor Statistik Medis dan Kepala Penyelidik Oxford, Sarah Walker, seperti dikutip dari Reuters, Kamis (19/8/2021).

Baca juga: Luhut Sebut Varian Delta Bisa Turunkan Efikasi Seluruh Jenis Vaksin Covid-19

Sebelumnya, pada 15 Juli 2021, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan juga pernah mengungkap bahwa virus corona varian Delta dapat menurunkan efikasi seluruh jenis vaksin Covid-19

"Ini saya titipkan betul itu, ini data ini silakan anda cek, kami lihat varian Delta ini dapat menurunkan efikasi seluruh jenis vaksin, orang yang bilang vaksin Pfizer paling hebat itu di Israel kotak merah itu dia turun tajam juga, AstraZeneca, Moderna, ini kita saya ingin mengingatkan kita baru varian Delta, apa mungkin ada lagi varian lain. We never know, kita ndak tahu," ujar Luhut melalui YouTube resmi Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi RI.

Studi yang dilakukan bersama dengan Badan Statistik Nasional Inggris serta Departemen Kesehatan dan Layanan Sosial ini juga menunjukkan, mereka yang terinfeksi usai menerima dua dosis suntikan vaksin Pfizer atau AstraZeneca kemungkinan berisiko lebih besar menulari orang lain.

Para peneliti belum bisa memastikan sampai kapan tingkat kemanjuran kedua jenis vaksin Covid-19 ini benar-benar habis. Namun, kemungkinan dalam waktu sekitar 4-5 bulan setelah suntikan dosis kedua.

Oleh karena itu, sejumlah negara memutuskan untuk memberikan suntikan ketiga atau booster dengan memprioritaskan terhadap tenaga kesehatan dan warga yang rentan tertular Covid-19.

Menyoroti peningkatan risiko penularan dari varian Delta, hasil studi ini juga menunjukkan, mereka yang terinfeksi varian Delta meskipun sudah divaksinasi lengkap cenderung memiliki jumlah virus atau viral load yang sama dengan mereka yang tidak divaksinasi.

Baca juga: Kelebihan dan Efek Samping Vaksin Covid-19 Pfizer, Efikasi hingga 100 Persen

Temuan Universitas Oxford ini sejalan dengan hasil analisis Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Amerika Serikat (CDC) yang juga menemukan bukti penurunan tingkat kemanjuran vaksin Covid-19.

Hasil studi Universitas Oxford dan CDC ini sudah diperkirakan para pembuat vaksin sebelumnya.

Sejak awal Pfizer sudah menjelaskan tingkat kemanjuran vaksinnya lama-kelamaan akan melemah.

AstraZeneca pun demikian dan sekarang masih meneliti sampai kapan vaksin itu dapat bertahan.

Baca juga: Kemenkes: Vaksin AstraZeneca 92 Persen Efektif Cegah Risiko Dirawat di RS Akibat Varian Delta

Peneliti di Universitas Oxford, Koen Pouwels, mengatakan jika tingkat kemanjuran vaksin melemah, kekebalan kelompok atau herd immunity semakin sulit tercapai.

Kekebalan kelompok, kata Koen Pouwels, akan tercapai jika mayoritas penduduk sudah kebal terhadap patogen, baik dengan vaksinasi atau terinfeksi sebelumnya. 

"Vaksin tetap masih cara terbaik untuk mencegah agar tidak sakit parah dan mencegah penularan,” katanya.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa virus corona varian Delta bisa menurunkan efikasi seluruh jenis vaksin Covid-19.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Arief Poyuono Ajukan Amicus Curiae, Harap MK Tolak Sengketa Pilpres

Arief Poyuono Ajukan Amicus Curiae, Harap MK Tolak Sengketa Pilpres

Nasional
Optimis Pertemuan Prabowo-Megawati Berlangsung, Gerindra Komunikasi Intens dengan PDI-P

Optimis Pertemuan Prabowo-Megawati Berlangsung, Gerindra Komunikasi Intens dengan PDI-P

Nasional
Dibantu Tony Blair Institute, Indonesia Percepat Transformasi Layanan Digital Pemerintah

Dibantu Tony Blair Institute, Indonesia Percepat Transformasi Layanan Digital Pemerintah

Nasional
Senat Mahasiswa Driyarkara Ajukan 'Amicus Curiae', Minta MK Kabulkan Sengketa Pilpres 2024

Senat Mahasiswa Driyarkara Ajukan "Amicus Curiae", Minta MK Kabulkan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Ditanya Progres Komunikasi dengan PKB dan PPP, Gerindra: Jos!

Ditanya Progres Komunikasi dengan PKB dan PPP, Gerindra: Jos!

Nasional
Ditanya Kemungkinan Gerindra Kembali Dukung Anies di Pilkada DKI, Gerindra: Anies Siapa?

Ditanya Kemungkinan Gerindra Kembali Dukung Anies di Pilkada DKI, Gerindra: Anies Siapa?

Nasional
Dituding Jadi Penghambat Pertemuan Megawati dengan Jokowi, Hasto: Apa Perlu Saya Bacakan Komentar Anak Ranting?

Dituding Jadi Penghambat Pertemuan Megawati dengan Jokowi, Hasto: Apa Perlu Saya Bacakan Komentar Anak Ranting?

Nasional
Survei LSI: Pemilih Anies dan Ganjar Tidak Puas dengan Penyelenggaraan Pemilu 2024

Survei LSI: Pemilih Anies dan Ganjar Tidak Puas dengan Penyelenggaraan Pemilu 2024

Nasional
Panglima TNI Minta Para Prajurit Tak Mudah Terprovokasi Berita-berita di Media Sosial

Panglima TNI Minta Para Prajurit Tak Mudah Terprovokasi Berita-berita di Media Sosial

Nasional
Anggota DPR Ihsan Yunus Irit Bicara Usai Diperiksa sebagai Saksi Kasus APD Covid-19

Anggota DPR Ihsan Yunus Irit Bicara Usai Diperiksa sebagai Saksi Kasus APD Covid-19

Nasional
Erupsi Gunung Ruang, TNI AL Kerahkan KRI Kakap-811 dan 400 Prajurit untuk Bantuan Kemanusiaan

Erupsi Gunung Ruang, TNI AL Kerahkan KRI Kakap-811 dan 400 Prajurit untuk Bantuan Kemanusiaan

Nasional
Pertemuan Prabowo dan Menlu China Berlangsung Tertutup di Kemenhan

Pertemuan Prabowo dan Menlu China Berlangsung Tertutup di Kemenhan

Nasional
Menlu Retno Telepon Menlu Hongaria Bahas soal Iran-Israel

Menlu Retno Telepon Menlu Hongaria Bahas soal Iran-Israel

Nasional
Bahlil Ungkap UEA Minat Investasi Panel Surya di IKN

Bahlil Ungkap UEA Minat Investasi Panel Surya di IKN

Nasional
Petugas 'Ad Hoc' Pilkada Akan Beda dengan Pilpres, KPU Buka Rekrutmen Lagi

Petugas "Ad Hoc" Pilkada Akan Beda dengan Pilpres, KPU Buka Rekrutmen Lagi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com