DALAM pertandingan cabang olahraga atletik di Olimpiade, dua atlet dari Palestina dan Indonesia dinyatakan sebagai juara kembar dan berhak mendapat medali emas untuk keduanya.
Catatan waktu yang ditempuh dalam lomba sprint 100 meter tersebut, juga identik. Sama persis.
Panitia dan juri yang semula terbelah pendapatnya saat memutuskan siapa peraih medali emas akhirnya bulat bersepakat. Hasil pemindaian elektronik menghasilkan dua atlet ini berhak mendapatkan medali emas.
Usai pengalungan medali, dua atlit peraih emas itu diwawancara awak media soal rahasia mereka bisa berlari secepat itu dan memecahkan rekor dunia.
Uniknya, baru kali ini dalam sejarah Olimpiade diadakan, ada dua atlet bersamaan meraih medali emas untuk cabang olahraga yang sama.
Atlet dari Palestina mengungkap rahasianya, jika dia biasa berlari secepat kilat karena terbiasa menghindari tembakan dari tentara Israel di tanah kelahirannya yang sampai sekarang masih berkecamuk konflik tanpa berkesudahan.
Sementara atlet Indonesia berkisah dia bisa meraih emas dikarenakan saat berlomba dirinya membayangkan menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Solok, di Sumatera Barat.
Anggota Dewan di Solok harus cekatan dan sigap untuk menghindar dari lemparan asbak yang berasal dari anggota yang lain.
Para jurnalis yang meliput acara ini masih bingung dengan penuturan atlet Indonesia tersebut soal DPRD Solok.
Untungnya ada wartawan asal Indonesia yang masih menyimpan video viral dari suasana sidang DPRD Solok yang berlangsung ricuh dan saling lempar asbak rokok dan meja digulingkan.
Sekali lagi, gambaran Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid soal wajah anggota dewan kita sangat presisi. Bukan lagi seperti Taman Kanak-Kanak (TK) bahkan sudah turun merosot ke level Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
Persidangan DPRD Solok, Sumatera Barat, yang berlangsung kemarin (Solok, 18 Agustus 2021) tepat dilakukan sehari setelah peringatan HUT Indonesia ke-76.
Semula sidang peripurna di Gedung DPRD Kabupaten Solok itu membahas Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
Karena persoalan lama menyangkut ketidakpercayaan anggota dewan terhadap ketua DPRD, maka sidang yang seharusnya menuntaskan persoalan penting bagi kemajuan Solok di masa yang akan datang menjadi ricuh.
Tidak saja saling teriak dan mengumpat, anggota dewan yang terhormat ini membalikkan meja dan saling melempar asbak rokok (Kompas.com, 18 Agustus 2021).
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.