Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Lindungi Bambu Laut dengan Teknologi Wahana Restorasi, Peneliti Kementerian KP Ini Raih Satyalancana

Kompas.com - 19/08/2021, 10:24 WIB
Dwi NH,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

Lebih lanjut, ia menjelaskan, karya jasa tersebut juga telah terbukti memiliki dampak yang baik.

Dampak baiknya antara lain dapat diterapkan di perairan tenang dan berombak atau berarus dari skala 7 Beaufort dengan kecepatan angin kategori kuat, yaitu 10,8-13,9 meter per detik, serta ombak mencapai 3 hingga 4 meter (m).

Baca juga: Sumber Daya Perairan Darat, Dikelola atau Menjadi Sumber Bencana?

Selain itu, sebut Sunarwan, karya jasa ini memiliki keunggulan dengan substrat berbentuk puzzle dan bisa dibentuk berbagai formasi, memiliki efek perlindungan biota, serta dapat diaplikasikan di lokasi ex-situ dan in-situ.

Pertumbuhan melalui metode tersebut, kata dia, mencapai 2,5 hingga 3 centimeter (cm) per tahun dengan survival rate lebih dari 90 persen.

Bahkan, Sunarwan mengaku, beban biaya wahana in-situ juga lebih murah.

Secara in-situ karya jasa tersebut dilakukan di Desa Waha dan Desa Koroe Onowa Kecamatan Wangi-Wangi, Kabupaten Wakatobi, serta Desa Kamama Mekar, Kecamatan Gu, Kabupaten Buton Tengah.

Baca juga: Wisata Pantai di Wakatobi Ini Abrasi, Pengunjung Turun 20 Persen

Adapun secara ex-situ, lanjut dia, teknologi wahana telah berjalan di Aquarium Saltwater dan Laboratorium Konservasi LPTK Wakatobi.

Di kesempatan berbeda, Bupati Wakatobi Haliana memberikan apresiasi tinggi dengan adanya teknologi Wakatobi Sea Bamboo.

“Sebab, wahana tersebut memberikan manfaat yang besar untuk lingkungan dan masyarakat. Terlebih hasil riset LPTK sudah menggunakan akronim Wakatobi sebagai branding,” ucapnya, saat pertemuan dengan LPTK pada Juli lalu.

Tak hanya itu, kata Haliana, hasil riset LPTK lainnya juga sudah menggunakan akronim Wakatobi, yaitu Wahana Keselamatan dan Pemantauan Obyek Berbasis Informasi AIS (Wakatobi AIS).

“Meskipun menggunakan nama Wakatobi, namun kedua teknologi tersebut juga diimplementasikan di luar Wakatobi,” imbuhnya.

Upaya pelindungan bambu laut melalui Kepmen KP

Sebagai informasi, bambu laut atau dengan nama latin Isis hippuris merupakan salah satu jenis karang lunak yang banyak tumbuh di Indonesia, khususnya di wilayah Sulawesi, Maluku dan Papua.

Bambu laut termasuk ke dalam jenis karang gorgonian, yaitu kelompok oktokoral yang tumbuh dari kerangka dalam atau axial dengan sifat kokoh.

Berdasarkan “Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan (2016)” dari Mardianto, axial species memiliki komposisi kolagen dan senyawa protein.

Menurut Nagib dan Suman pada buku “Ikan Napoleon, Status Stok dan Pengelolaannya di Indonesia (2013)”, bambu laut memiliki manfaat bagi masyarakat sebagai bahan baku obat-obatan, kosmetik, enzim dan antioksidan, perhiasan, ornamen serta bahan bangunan.

Baca juga: Catatan Karang tentang Perubahan Iklim dari Abad Pertengahan dan Masa Kini

Halaman:


Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com