Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3,9 Juta Kasus Covid-19 dan Prediksi Pandemi Jadi Endemi

Kompas.com - 19/08/2021, 08:53 WIB
Tsarina Maharani,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus konfirmasi positif Covid-19 di Tanah Air masih terus bertambah di tengah prediksi bahwa penyakit yang diakibatkan oleh virus corona ini akan berubah status dari pandemi menjadi endemi.

Hingga kini, total kasus Covid-19 di Indonesia mencapai 3.908.247 setelah ada penambahan 15.768 kasus dalam 24 jam terakhir. Adapun, angka kematian mencapai 121.141 jiwa, setelah ada penambahan sebanyak 1.128 orang dalam sehari.

Sementara, pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh bertambah 29.794, sehingga totalnya menjadi 3.443.903 kasus.

Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito menyatakan bahwa Covid-19 diperkirakan akan menjadi endemi di dunia.

Wiku mengutarakan hal itu setelah mengutip survei yang dilakukan oleh Nature terhadap 100 ahli imunologi, virologi, dan peneliti penyakit menular.

Adapun endemi adalah keadaan atau kemunculan suatu penyakit yang konstan atau penyakit tersebut biasa ada di dalam suatu populasi atau area geografis tertentu.

Baca juga: Epidemiolog Sebut Covid-19 Belum Menjadi Penyakit Endemi dalam Waktu Dekat

"Bahwa 89 persen di antaranya sepakat bahwa Covid-19 akan tetap hidup bersamaan dengan kita sebagai sebuah endemi atau yang artinya virus ini tidak akan berakhir menghilang sepenuhnya," kata Wiku dalam konferensi pers yang digelar secara daring, Selasa (17/8/2021).

Artinya, lanjut Wiku, di masa mendatang kekebalan masyarakat terhadap virus SARS-CoV-2 akan meningkat seiring dengan akselerasi vaksinasi ataupun infeksi alamiah. Sementara itu, angka perawatan dan kematian pasien Covid-19 akan berkurang meskipun virus masih tetap ada.

Namun, untuk mencapai hal tersebut, tetap harus ada upaya yang dilakukan. Pemerintah pun menyiapkan lima hal untuk membentuk ketahanan kesehatan masyarakat dalam jangka panjang.

Pertama, pengendalian kegiatan masyarakat dan modifikasi perilaku menjalankan protokol kesehatan.

Kedua, mempercepat pembentukan kekebalan komunal atau herd immunity secara bertahap secara nasional.

Ketiga, yakni terus meningkatkan kapasitas dan infrastruktur kesehatan secara merata di seluruh pelosok daerah melalui testing, tracing, dan treatment.

Baca juga: Covid-19 Disebut Akan Menjadi Penyakit Endemi, Apa Maksudnya?

Keempat, mengawasi distribusi varian virus yang muncul dan terus berkembang. Bertalian dengan itu, pemerintah berupaya terus memperbarui teknologi guna meminimalisasi efek varian virus, baik terhadap upaya pengobatan diagnostik maupun upaya pelayanan kesehatan lainnya.

Kelima, yakni menyusun rencana ketahanan kesehatan masyarakat jangka panjang dengan melibatkan pertimbangan multidisiplin, seperti interaksi antarmanusia, hewan, dan tumbuhan sebagai investasi kesehatan jangka panjang.

"Hal ini akan sangat bermanfaat tidak hanya untuk menangani Covid-19, tetapi juga mempersiapkan diri terhadap ancaman kedaruratan kesehatan masyarakat di masa yang akan datang," ucap Wiku.

Sementara itu, Wakil Ketua Asosiasi Dinas Kesehatan (Adinkes) Nurhandini Eka Dewi menyatakan perubahan status Covid-19 dari pandemi menjadi endemi belum dapat dipastikan sepenuhnya.

Menurut Eka, salah satu indikator untuk melihat pandemi berubah menjadi endemi yakni melalui pertumbuhan kasus Covid-19 di negara-negara lain.

"Kita lihat angka kemunculan kasus di negara-negara yang ada, itu salah satu jadi patokan," kata dia.

Baca juga: Covid-19 Disebut Bakal Jadi Endemi, Pemerintah Siapkan 5 Langkah Penanganan

Tes spesimen dan vaksinasi masih rendah

Berdasarkan data yang dilaporkan Satgas Penanganan Covid-19 kemarin, pemerintah hanya memeriksa 137.182 spesimen Covid-19 dari 78.626 orang dalam 24 jam terakhir.

Jumlah pemeriksaan spesimen ini jauh dari target pemerintah yaitu 300.000 sampai 400.000 tes per hari.

Secara kumulatif, hingga Rabu, pemerintah telah memeriksa 29.796.276 spesimen Covid-19 dari 20.070.696 orang.

Sementara itu hingga Rabu pukul 18.00 WIB, jumlah masyarakat yang sudah divaksinasi dosis kedua yaitu baru sebanyak 29.877726 orang atau 14,35 persen dari total target sasaran vaksinasi.

Sementara itu, jumlah masyarakat yang sudah disuntik vaksin Covid-19 dosis pertama yakni sebanyak 55.660.964 orang atau 26,73 persen.

Baca juga: Menkeu Sebut Covid-19 Berpotensi Jadi Endemi, Konsep Living with Endemic Disiapkan

Pemerintah telah menetapkan sasaran vaksinasi untuk mencapai kekebalan komunitas (herd immunity) yaitu 208.265.720 orang. Sasaran vaksinasi itu terdiri atas tenaga kesehatan, lanjut usia petugas publik, masyarakat rentan, dan masyarakat umum termasuk anak-anak usia 12-17 tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com