Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Ari Junaedi
Akademisi dan konsultan komunikasi

Doktor komunikasi politik & Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama.

Ketika “Sense of Crisis” Hanya Sekadar Jargon

Kompas.com - 18/08/2021, 16:51 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Jangan lalaikan anak yatim piatu karena Covid

Pandemi tidak saja meninggalkan kesedihan yang tiada akhir tetapi juga menggoreskan nestapa bagi anak-anak yang ditinggal wafat orangtuanya.

Hingga 4 Agustus 2021, Pemrov DKI “baru” akan mendata jumlah anak yatim piatu yang orang tuanya meninggal akibat terpapar Covid. Seperti kita ingat, wabah ini mulai berjangkit di tanah air – termasuk Jakarta – sejak Maret 2020.

Kepala Dinas Sosial DKI Jakarta Premi Lasari mengakui Pemrov DKI belum menyentuh data anak-anak yatim piatu yang orangtuanya wafat terpapar Covid.

Pemprov DKI Jakarta “akan” melakukan penelitian terlebih dahulu untuk memastikan jumlah anak yatim piatu yang bertambah di tengah pandemi (Kompas.com, 04/08/2021).

Seperti di kalangan akademis, begitu kata “penelitian” yang muncul maka terbayang berapa lama lagi waktu yang dihabiskan untuk menuntaskan penelitian.

Untuk data jumlah anak-anak yang menjadi yatim piatu karena orangtuanya wafat terpapar Covid di Sumatera Barat, sementara ini belum terlacak.

Diperkirakan ada puluhan bahkan ratusan anak menjadi yatim piatu di Sumatera Barat jika merujuk angka kematian total yang mencapai 1.828 jiwa sejak pandemi terjadi.

Bicara andai-andai, mungkin saja cara Walikota Madiun, Jawa Timur yang memiliki mobil logistik berisi sembako untuk kebutuhan hidup anak-anak yatim piatu korban Covid bisa dijadikan rujukan.

Mobil ini setiap hari keliling ke seantero kota Madiun untuk memastikan 166 anak yatim piatu karena orang tuanya wafat terpapar Covid mendapat suplai makanan yang bergizi (Kompas.com,14 Agustus 2021).

Baca juga: Di Madiun Ada Mobil yang Pastikan Makanan Anak Yatim Piatu karena Covid-19

 

Atau kiat Bupati Banyuwangi yang memastikan 394 anak yatim piatu tidak boleh telantar dalam pendidikan dan kebutuhan hidupnya (radarbanyuwangi.jawapos.com), 13 Agustus 2021).

Program Banyuwangi Cerdas, program Siswa Asuh Sebaya, Rantang Kasih misalnya dimaksudkan untuk mencegah ada anak-anak telantar karena orangtuanya wafat terlebih disebabkan wabah corona.

Sengaja saya tidak menyebut langkah-langkah yang diambil Gubernur Jawa Tengah, Gubernur Jawa Barat, atau Jawa Timur dalam penanganan anak-anak yatim piatu karena Covid untuk menghindari kesan adanya syak wasangka dalam tulisan ini.

Saya hanya menekankan kepada dampak sosial akibat Covid yang sangat rentan bagi anak-anak yang masih membutuh kasih sayang dan kepedulian dari kita bersama.

Saya membayangkan, sekali lagi andai-andai, jika pendanaan untuk balapan formula atau biaya pembelian mobil dinas dialihkan untuk penanganan anak-anak yatim piatu karena Covid.

Dengan anggaran sebesar pelaksanaan formula balap listrik, berapa banyak anak yatim piatu terentaskan nasibnya?

Dengan mengalihkan biaya untuk membeli mobil dinas kepala daerah ke pembelian mobil seperti milik Kota Madiun, berapa buah mobil yang bisa dipakai untuk mengirimkan makanan bagi anak yatim piatu?

Saatnya kita harus membiasakan diri mengubah “sense of crisis” tidak sekadar jargon kosong tetapi menjadi tekad penguat untuk tindakan nyata.

Ibu....
Aku kumal tanpa belaimu
Tubuhku kecil dekil
Yang rindu sentuhan jarimu nan mungil
Yang menyeka tiapku berduka
Yang tertawa kala kubahagia...

Ayah...
Aku dingin, di mana kau yang selalu menyelimuti
Kekar lenganmu adalah sandaran
Jika ku letih atau kesusahan
Rejekimu yang kumakan

Kini...
Ku mengadu di nisan sepi
Dinginku hangatkan sendiri
Sakitku meratap sunyi
Ayah...Ibu...
Batapa sombong duniakan diri
Tak kenal lapar
Yang kukenyangkan dengan mata nanar

Pada dua nisan aku berpesan
Betapa perih hidup kesendirian
Ada pinta yang tak bersuara
Ya Allah pertemukan kami kembali di surga
Akulah si anak yatim juga piatu
Terbasahnya nisan kalian karena air mataku
Ayah...Ibu.....

(Anak Yatim Piatu – Sang Pribumi)

 

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Yusril Akui Sebut Putusan 90 Problematik dan Cacat Hukum, tapi Pencalonan Gibran Tetap Sah

Yusril Akui Sebut Putusan 90 Problematik dan Cacat Hukum, tapi Pencalonan Gibran Tetap Sah

Nasional
Bukan Peserta Pilpres, Megawati Dinilai Berhak Kirim 'Amicus Curiae' ke MK

Bukan Peserta Pilpres, Megawati Dinilai Berhak Kirim "Amicus Curiae" ke MK

Nasional
Perwakilan Ulama Madura dan Jatim Kirim 'Amicus Curiae' ke MK

Perwakilan Ulama Madura dan Jatim Kirim "Amicus Curiae" ke MK

Nasional
PPP Tak Lolos ke DPR karena Salah Arah Saat Dukung Ganjar?

PPP Tak Lolos ke DPR karena Salah Arah Saat Dukung Ganjar?

Nasional
Kubu Prabowo Sebut 'Amicus Curiae' Megawati soal Kecurangan TSM Pilpres Sudah Terbantahkan

Kubu Prabowo Sebut "Amicus Curiae" Megawati soal Kecurangan TSM Pilpres Sudah Terbantahkan

Nasional
BMKG Minta Otoritas Penerbangan Waspada Dampak Erupsi Gunung Ruang

BMKG Minta Otoritas Penerbangan Waspada Dampak Erupsi Gunung Ruang

Nasional
Demokrat Tak Resisten jika Prabowo Ajak Parpol di Luar Koalisi Gabung Pemerintahan ke Depan

Demokrat Tak Resisten jika Prabowo Ajak Parpol di Luar Koalisi Gabung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Kubu Prabowo-Gibran Yakin Gugatan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Ditolak MK

Kubu Prabowo-Gibran Yakin Gugatan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Ditolak MK

Nasional
Aktivis Barikade 98 Ajukan 'Amicus Curiae', Minta MK Putuskan Pemilu Ulang

Aktivis Barikade 98 Ajukan "Amicus Curiae", Minta MK Putuskan Pemilu Ulang

Nasional
Kepala Daerah Mutasi Pejabat Jelang Pilkada 2024 Bisa Dipenjara dan Denda

Kepala Daerah Mutasi Pejabat Jelang Pilkada 2024 Bisa Dipenjara dan Denda

Nasional
KPK Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

Nasional
Apa Gunanya 'Perang Amicus Curiae' di MK?

Apa Gunanya "Perang Amicus Curiae" di MK?

Nasional
Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Nasional
Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com