Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menag Minta Tokoh Agama Sampaikan Informasi Covid-19 Sesuai Bukti Ilmiah

Kompas.com - 18/08/2021, 16:11 WIB
Tatang Guritno,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyinggung banyaknya narasi yang membingungkan terkait pandemi Covid-19. Salah satunya sering disampaikan melalui grup Whatsapp.

Ia lantas meminta para tokoh agama untuk ikut berperan memberikan informasi yang benar pada masyarakat tentang pandemi Covid-19 berdasarkan bukti ilmiah kesehatan.

“Saya berharap tokoh agama mampu dan bersedia untuk terus menerus memberi pencerahan dan menaruh kepercayaan pada esensi ajaran agama dan kepercayaan pada bukti-bukti ilmiah kesehatan untuk menyampaikan pada umatnya,” sebut Yaqut saat membuka diskusi virtual Kebangsaan Lintas Agama yang diadakan oleh PDI-P dan Baitul Muslimin Indonesia, Rabu (18/8/2021).

Baca juga: Ketua DPR: Amanat Konstitusi, Hak Ekonomi dan Kesehatan Warga Harus Dipenuhi Selama Pandemi

Yaqut meminta para tokoh agama mengajak umat untuk percaya pada bukti ilmiah ketimbang narasi-narasi tidak jelas tentang Covid-19.

“Itu tugas tokoh agama untuk sekalian menjelaskan, bahwa mempercayai bukti-bukti ilmiah dalam hal kesehatan itu juga anjuran dalam agama. Karena yang mengerti soal kesehatan ya mereka yang ahli di bidangnya,” jelas Yaqut.

“Jadi bapak ibu semua sebagai tokoh agama berkewajiban menyampaikan ini pada umatnya masing-masing,” sambungnya.

Selain itu Yaqut juga berharap agar para tokoh agama ikut membantu program pemerintah terkait peningkatan kepatuhan pada protokol kesehatan, terutama penggunaan masker.

Ia menyebut saat ini kepatuhan masyarakat Indonesia menggunakan masker baru di angka 82 persen.

“Nah kita berharap tokoh-tokoh agama mengambil peran penting sehingga 82 persen ini bisa jadi 100 persen. Jadi semua masyarakat menggunakan masker. Ini sebenarnya dari banyak penelitian, menggunakan masker ini merupakan jurus paling ampuh menghindari virus Covid-19,” ucap dia.

Yaqut pun mengungkapkan bahwa dirinya ingin tokoh agama berperan dalam mendorong program vaksinasi Covid-19.

Sebab program itu adalah salah satu upaya pemerintah menjamin keamanan, kesehatan dan kemanusiaan masyarakat.

Baca juga: KSP Tegaskan Siapa Pun yang Ganggu Misi Kemanusiaan Pandemi Bakal Ditindak

Terakhir, peran tokoh agama dibutuhkan untuk menggalang solidaritas meringankan beban masyarakat terdampak Covid-19.

“Selain itu penting untuk mengajak umat untuk terus menerus berbagi, menggalang solidaritas untuk meringankan warga masyarakat lain yang membutuhkan," ujar Yaqut. 

"Kita sudah menyaksikan betapa besarnya dampak sosial dan ekonomi yang ditimbulkan oleh wabah Covid-19, terutama terhadap kelompok masyarakat miskin dan rentan. Mereka butuh kita bantu,” imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin 'Gemoy'

PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin "Gemoy"

Nasional
Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

Nasional
Sinyal 'CLBK' PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Sinyal "CLBK" PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Nasional
Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com