Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Politisi PDI-P: Covid-19 Hanya Dapat Dicegah Lewat Pembatasan Interaksi Manusia

Kompas.com - 18/08/2021, 15:33 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPASA.com - Ketua DPP PDI Perjuangan Ahmad Basarah menyatakan, penanganan pandemi Covid-19 hanya dapat diatasi dengan membatasi interaksi manusia.

Pembatasan itu juga yang kini tengah dilakukan pemerintah melalui Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 2-4.

"Tentu ini bukan kebijakan yang populer, namun kita berhadapan dengan siluman tak terlihat yang saat ini hanya dapat dicegah dengan membatasi interaksi antarmanusia," ujar Basarah dalam Webinar Kebangsaan Lintas Agama, Rabu (18/8/2021).

Baca juga: Kopassus Bantu Percepatan Vaksinasi Covid-19 di Bogor

Dalam kesempatan itu, Basarah menyebut bahwa Covid-19 tidak mengenal hukum perang.

Hal itu berbeda dengan dengan prinsip perang angkat senjata yang tidak membolehkan menyasar masyarakat sipil. Misalnya, tenaga kesehatan, anak-anak, dan warga berusia lanjut.

"Wabah Covid-19 bahkan disebut lebih banyak membunuh orang Amerika Serikat dibandingkan korban tewas seluruh perang yang mereka jalani selama 100 tahun terakhir ini. Pernyataan itu disampaikan Presiden Joe Biden di Carolina Utara Juni lalu," kata Basarah.

Basarah menegaskan, serangan Covid-19 yang tak terlihat itu tidak memandang siapa yang menjadi korban.

Korban muncul dari berbagai negara, baik itu negara besar, kecil, kaya, maupun miskin, termasuk tak mengenal suku, agama, ras, dan antargolongan.

Baca juga: UPDATE: Jabar Tak Lagi Masuk, Ini 131 Sebaran Zona Merah Covid-19

Untuk itu, pihaknya mengajak pemuka dan pemeluk agama di Indonesia turut serta membantu dalam menyelamatkan bangsa dari serangan Covid-19.

"Setiap pemuka agama dan pemeluk agama di Indonesia saat ini juga harus turut serta dalam mengawal dan menjaga keselamatan bangsa dan negara Indonesia, termasuk menjaga keselamatan masyarakat Indonesia dari Covid-19 ini," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Nasional
Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Nasional
Menerka Nasib 'Amicus Curiae' di Tangan Hakim MK

Menerka Nasib "Amicus Curiae" di Tangan Hakim MK

Nasional
Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Nasional
Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Nasional
Sejauh Mana 'Amicus Curiae' Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Sejauh Mana "Amicus Curiae" Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Nasional
Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Nasional
TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

Nasional
Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Nasional
Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Nasional
Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 'Amicus Curiae'

Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 "Amicus Curiae"

Nasional
Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangi Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangi Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Nasional
Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | 'Amicus Curiae' Pendukung Prabowo

[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | "Amicus Curiae" Pendukung Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com