Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Tekan Biaya Produksi Budi Daya Ikan dengan Maggot, Penyuluh Perikanan Ini Dianugerahi Satyalancana

Kompas.com - 18/08/2021, 12:21 WIB
Dwi NH,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

Dengan memaksimalkan sampah dan limbah rumah tangga sebagai pakan maggot, maka kedua permasalahan di masyarakat dapat terselesaikan.

Pulihkan ekonomi lewat budi daya perikanan

Pembangunan budi daya perikanan merupakan salah satu landasan bagi pemulihan dan pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang.

Jangka panjang yang dimaksud adalah untuk menghadapi berbagai tantangan, di antaranya pemenuhan kecukupan sumber protein pangan, peningkatan kesejahteraan masyarakat pedesaan dan penyediaan lapangan kerja melalui optimalisasi sumber daya perikanan yang ada.

Berdasarkan tantangan dan masalah tersebut, maka penciptaan dan pengembangan teknologi budi daya perikanan yang partisipatif dan spesifik lokasi harus dilakukan.

Baca juga: Dorong Produktivitas Budidaya Perikanan di Pasaman, KKP Galakkan Program Pakan Mandiri

Untuk diketahui, pemilihan maggot sebagai bahan pakan alternatif bukan tanpa alasan.

Dalam kesempatan tersebut, Mahmud menjelaskan, maggot memiliki nilai gizi yang cukup baik dengan kadar protein 40-50 persen, serta mudah dibudi dayakan secara massal.

“Saya berharap keberadaan percontohan penyuluhan perikanan budi daya maggot BSF dapat memberikan dampak yang positif terhadap adopsi dan penerapan teknologi pemeliharaannya,” katanya.

Dalam pelaksanaan percontohan tersebut, lanjut Mahmud, dilakukan secara partisipatif dengan memposisikan para pembudidaya ikan sebagai subjek.

Baca juga: Omzet Menjanjikan, Ini Tips Budidaya Ikan Arwana ala Dosen Unair

Dengan demikian, teknologi yang dihasilkan betul–betul sesuai keinginan pada sasaran penyuluhan.

“Sehingga sasaran bisa mengatasi permasalahan yang ada, baik permasalahan sosial maupun teknis dengan tetap dilakukan pendampingan,” ucap Mahmud.

Begitu pula teknologi tersebut akan bisa diterima dengan baik, karena memiliki spesifik lokasi dan mampu menyesuaikan kondisi yang ada di sekitar percontohan.

Pada kesempatan yang sama, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BRSDM Kusdiantoro mengatakan, pihaknya telah melakukan berbagai upaya dalam rangka mendukung tiga terobosan sebagai prioritas utama Kementerian KP 2021-2024.

Baca juga: Lewat Teaching Factory, Kementerian KP Cetak Wirausaha Muda di Kampus Vokasi

“Pertama, peningkatan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) dari sumber daya alam (SDA) perikanan tangkap untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan,” ujarnya.

Kedua, lanjut Kusdiantoro, pengembangan perikanan budi daya untuk peningkatan ekspor.

Ketiga, pembangunan kampung-kampung perikanan budi daya air tawar, air payau dan air laut berbasis kearifan lokal.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Nasional
Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Nasional
KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

Nasional
Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Nasional
Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Nasional
Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Nasional
Pakar Hukum Dorong Percepatan 'Recovery Asset' dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Pakar Hukum Dorong Percepatan "Recovery Asset" dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Nasional
Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Nasional
Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Nasional
Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Nasional
TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

Nasional
Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Nasional
Pakar Hukum Duga Ada 'Orang Kuat' Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Pakar Hukum Duga Ada "Orang Kuat" Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Nasional
Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia 'The New Soekarno'

Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia "The New Soekarno"

Nasional
TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com