Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Warga Badui Menangis karena Hutan Sakralnya Dirusak Penambang Emas Liar

Kompas.com - 18/08/2021, 12:03 WIB
Wahyuni Sahara

Penulis

Merupakan hutan sakral

Gunung Liman merupakan hutan larangan yang disakralkan oleh masyarakat Badui. Mereka dititipkan oleh leluhur adat untuk menjaganya.

Sehingga, hukum adat mewajibkan masyarakat Badui secara turun-temurun untuk merawat Gunung Liman agar tetap terjaga kelestariannya. Itulah alasan mengapa mereka sangat sedih ketika mengetahui daerah sakralnya dirusak oleh para penambang emas liar.

"Mereka sangat sedih, menangis melihat hutan sakralnya gundul dirusak gurandil," kata Dulhani.

Di lahan Gunung Liman yang dirusak tersebut, kata Dulhani, ditemukan sejumlah lubang yang diduga tempat penambang liar mencari emas. Akibatnya, lahan seluas sekitar dua hektare di Gunung Liman tersebut menjadi gundul.

Baca juga: Baduy Dalam Ditutup untuk Umum Selama 3 Bulan

Lokasi lubang-lubang tersebut persisnya menurut Dulhani terletak di Gunung Liman yang masuk wilayah Wewengkon Adat Kasepuhan Cibarani di Kecamatan Cirinten.

Mengutip Kompas.id, oleh warga bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, TNI, Polri dan Pemerintah Kabupaten Lebak telah menutup lubang-lubang tersebut. Di sana juga ditanam kembali ribuan anakan pohon.

Dulhani mengatakan, kerusakan yang timbul karena ulah manusia harus sesegera mungkin diperbaiki. Upaya itu dilakukan bukan hanya untuk memulihkan dan menjaga lingkungan semata, tapi juga untuk meredam murka alam. 

”Gunung Liman sakral. Tidak boleh dirusak. Pamali, bisa menimbulkan bencana. Banyak orang akan menderita,” katanya.

Warga meyakini kerusakan akan menimbulkan kualat. Bentuknya kasantap, kabadi, dan kasibat yang berarti kesambet atau kemasukan makhluk halus.

Lebih dari itu bisa terjadi angin puting beliung, terjangan banjir, dan kebakaran hebat yang akan meluluhlantakkan desa.

Di hutan tersebut terdapat sumber mata air yang sangat dijaga oleh masyarakat suku Badui. Juga terdapat sumber aliran sungai-sungai penting di Kabupaten Lebak dan Banten, yaitu Sungai Cibarani, Ciliman, Ciujung, dan Sungai Cibaso.

Mengutip Antara, saat ini, kawasan Hutan Hak Ulayat Badui seluas 5.101.85 hektare sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 32 Tahun 2001.

Dari 5.102.85 hektare itu, di antaranya seluas 3.000 hektare merupakan kawasan hutan adat, termasuk hutan larangan di Gunung Liman.

Halaman:


Terkini Lainnya

Presiden Jokowi Ucapkan Selamat saat Bertemu Prabowo Semalam

Presiden Jokowi Ucapkan Selamat saat Bertemu Prabowo Semalam

Nasional
Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Nasional
CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

Nasional
Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Nasional
Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Nasional
Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Nasional
Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Nasional
Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Nasional
Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Nasional
Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Nasional
PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

Nasional
Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Nasional
Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

Nasional
TKN Sebut Pemerintahan Prabowo Tetap Butuh Oposisi: Katanya PDI-P 'Happy' di Zaman SBY...

TKN Sebut Pemerintahan Prabowo Tetap Butuh Oposisi: Katanya PDI-P "Happy" di Zaman SBY...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com