JAKARTA, KOMPAS.com – Kasus harian Covid-19 masih mengalami penambahan sebanyak 17.384 orang pada Minggu (15/8/2021) hingga Senin (16/8/2021).
Meski begitu, pemerintah menegaskan terus berupaya menangani pandemi Covid-19 agar segera berakhir di Tanah Air.
Salah satu upaya yang diusahakan pemerintah adalah menargetkan jumlah tes Covid-19 hingga 400.000 tes per hari.
Angka testing tersebut sudah ditargetkan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin sejak bulan Mei lalu dalam rapat dengan Komisi IX DPR, di Kompleks Parlemen, Senayan, Senin (5/7/2021).
"Kami sudah membuat kebijakan, di PPKM darurat, bahwa jumlah testing kita akan dinaikkan secara agresif, dari sekitar 100.000 per hari sekarang menjadi 400.000 per hari," kata Budi dalam rapat.
Baca juga: UPDATE: Pemeriksaan Spesimen Sepekan Terakhir Masih Jauh dari Target 400.000 Testing Per Hari
Hal yang sama kemudian diungkapkan kembali oleh Budi melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (9/8/2021).
Ia mengatakan, Presiden Joko Widodo meminta agar pelaksanaan 3T yaitu pemeriksaan (testing) dan pelacakan (tracing) dan perawatan (treatment) ditingkatkan.
Budi mengatakan, jumlah tes akan ditingkatkan hingga 300.000-400.000 per hari agar kasus Covid-19 dapat ditemukan lebih awal dan mendapatkan penanganan lebih cepat.
"Sekarang spesimen di atas 200.000 dan jumlah orangnya 150 ribuan itu kenaikan luar biasa, tapi dengan positivity rate sekarang, kami berpikir tingkatkan ke 300.000-400.000-an," ujar dia.
Baca juga: UPDATE: 129.010 Spesimen Diperiksa dalam Sehari, Positivity Rate dengan PCR 42,19 Persen
Pemeriksaan spesimen terkait Covid-19 dalam sepekan terakhir masih sangat jauh dari target pemerintah.
Bahkan, angka tes Covid-19 tidak menembus angka 250.000. Rata-rata dalam tujuh hari, spesimen yang diperiksa sebanyak 191.783.
Pada Senin (16/8/2021) pemerintah mengungkap pemeriksaan spesimen berjumlah 129.010 dari 78.377 orang.
Baca juga: Menkes: Lebih Baik Kasus Covid-19 Tinggi karena Testing Juga Tinggi
Pada Sabtu (14/8/2021) tercatat ada 222.582 spesimen dari 126.416 orang. Kemudian, Jumat (13/8/2021) 226.031 spesimen dari 146.481 orang.
Sehari sebelumnya, Kamis (12/8/2021) sebanyak 153.717 spesimen dari 136.252 orang. Lalu, Rabu (11/8/2021) ada 210.815 dari 135.459 orang,
Terakhir, Selasa (10/8/2021) sebanyak 241.152 spesimen dari 146.150 orang diperiksa.
Baca juga: Kemenkes Ungkap Jumlah Testing Covid-19 di 6 Provinsi Ini Masih di Bawah Standar WHO
Jumlah total spesimen yang diperiksa pada tujuh hari terakhir adalah 1.342.485 dari 858.903 orang. Rata-rata orang yang diperiksa per hari yakni 122.700.
Pada Senin (16/8/2021), pemerintah melaporkan ada 3.871.738 orang, terhitung sejak kasus pertama diumumkan Presiden Joko Widodo pada 2 Maret 2020.
Angka tersebut diperoleh setelah pemerintah mencatat 17.384 kasus baru harian dalam waktu 24 jam terakhir. Data ini diperoleh berdasarkan informasi yang dirilis Satuan Tugas Penanganan Covid-19 pada Senin sore.
Baca juga: UPDATE: Sebaran 17.384 Kasus Baru Covid-19, Tertinggi di Jateng
Berdasarkan data yang sama, dalam waktu sehari tercatat adanya penambahan 29.925 pasien sembuh dari Covid-19.
Dengan demikian, total kasus kesembuhan Covid-19 di Indonesia hingga saat ini mencapai 3.381.884 orang.
Akan tetapi, jumlah pasien yang meninggal setelah terpapar Covid-19 juga bertambah 1.245 orang.
Dengan demikian, angka kematian akibat Covid-19 mencapai 118.833 orang sejak awal pandemi.
Baca juga: UPDATE 16 Agustus: Sebaran 1.245 Kasus Kematian Covid-19, Jateng Masih Tertinggi
Semua penambahan ini diperoleh dari pemeriksaan spesimen sebanyak 129.010 sampel dalam sehari. Spesimen tersebut berasal dari 78.377 orang.
Adapun jumlah kasus aktif Covid-19 di Indonesia kini berjumlah 371.021 orang. Kasus aktif adalah pasien yang dinyatakan positif Covid-19 dan sedang menjalani perawatan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.