Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita di Balik Pemilihan Pakaian Adat Badui, Jokowi Ingin yang Sederhana

Kompas.com - 16/08/2021, 22:05 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pakaian adat sederhana, itulah yang dipilih Presiden Joko Widodo sebelum menghadiri Sidang Tahunan MPR 2021.

Dari sejumlah opsi yang ditawarkan, pilihan Jokowi akhirnya jatuh pada pakaian adat Urang Kanekes atau dikenal juga sebagai suku Badui.

Sekretaris Pribadi Presiden, Anggit Noegroho mengungkapkan cerita di balik pemilihan pakaian adat tersebut.

Baca juga: Membaca Makna di Balik Simbol Pakaian Adat Jokowi dan Puan Saat Sidang Tahunan MPR

Anggit mengatakan, setiap tahun ia diminta menyiapkan pakaian adat dari berbagai daerah. Pakaian diprioritaskan dari daerah yang belum pernah ditampilkan presiden.

"Khusus untuk tahun ini Pak Presiden minta pakaian adat yang sederhana saja, tidak terkesan festive, mengingat kondisi negara sedang menghadapi pandemi Covid-19," kata Anggit saat dihubungi, Senin (16/8/2021).

"Kami siapkan 8 pakaian adat dari lima daerah. Dari situ dipilih dua pakaian adat untuk pidato kenegaraan dan upacara 17 Agustus," tuturnya.

Anggit menuturkan, Kepala Negara memilih pakaian adat Badui karena desainnya yang sederhana, simpel, dan nyaman dipakai.

Konsep itu sesuai dengan kondisi Indonesia yang saat sedang prihatin menghadapi pandemi Covid-19.

"Ada makna tentang kesederhaan, kemandirian, ramah alam, dan pesan kearifan lokal," ujarnya.

Baca juga: Jokowi Berpakaian Adat Badui, AMAN: Sekadar Jadi Pembungkus Badan

Menurut Anggit, pakaian adat yang dikenakan Jokowi saat Sidang Tahunan MPR dibuat oleh masyarakat Badui. Pakaian itu disiapkan oleh Tetua Masyarakat Adat Badui, Jaro Saija, tanpa modifikasi apa pun.

Pakaian dipesan oleh pihak Istana melalui telepon dan beberapa hari setelahnya diambil dari sang pembuat.

Terkait tas, kata Anggit, terbuat dari serat pohon yang merupakan aksesori satu kesatuan dengan pakaian adat.

"Ada satu lagi aksesori yang biasanya ada, yakni golok, namun tidak dipakai karena pertimbangan Paspampres terkait keamanan," ucapnya.

Selain itu, Sidang Tahunan MPR 2021 juga menjadi momen pertama Presiden Jokowi mengenakan sandal saat menyampaikan pidato kenegaraan.

Pada 2019 Jokowi pernah memakai selop ketika mengenakan pakaian adat dari suku Sasak Nusa Tenggara Barat (NTB).

"Tahun 2019 memakai selop ketika menggunakan pakaian adat Bali saat upacara pengibaran bendera Merah Putih," kata Anggit.

Baca juga: Kenakan Pakaian Adat Suku Badui, Jokowi: Saya Suka Karena Desainnya Sederhana

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi Ke Mahkamah Agung

Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi Ke Mahkamah Agung

Nasional
Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

Nasional
Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

Nasional
Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

Nasional
Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

Nasional
JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

Nasional
Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

Nasional
Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

Nasional
DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

Nasional
Komisi II Sebut 'Presidential Threshold' Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Komisi II Sebut "Presidential Threshold" Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

Nasional
Prabowo Nyanyi 'Pertemuan' di Depan Titiek Soeharto: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Prabowo Nyanyi "Pertemuan" di Depan Titiek Soeharto: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

Nasional
Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Fraksi Golkar Bakal Dalami Usulan Hakim MK soal RUU Pemilu dan Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Politikus Senior PDI-P Tumbu Saraswati Meninggal Dunia, Penghormatan Terakhir di Sekolah Partai

Nasional
Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Bubar Jalan dan Merapat ke Prabowo, Koalisi Perubahan Dinilai Hanya Jual Gimik Narasi Kritis

Nasional
Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, PPP: Tak Ada Lagi Koalisi 01 dan 03

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com