Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkes: Tak Ada yang Jamin SARS-CoV-3 atau 4 Tak Akan Muncul

Kompas.com - 16/08/2021, 20:27 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyebutkan, tak ada yang bisa menjamin bahwa pandemi virus corona tidak akan muncul di masa-masa mendatang.

Virus corona terdeteksi pertama kali muncul di China sekitar tahun 2002-2003 sebagai SARS-CoV-1. Sekira 17 tahun kemudian atau 2019 muncul SARS-CoV-2.

Oleh karenanya, sangat mungkin virus tersebut berkembang dan muncul beberapa waktu ke depan.

"Tidak ada yang bisa menjamin bahwa SARS-CoV-3 dan SARS-CoV-4 tidak akan muncul," kata Budi dalam konferensi pers Nota Keuangan dan RUU APBN 2022, Senin (16/8/2021).

Baca juga: Menkes: Pandemi Covid-19 Mungkin Jadi Epidemi dalam Waktu 10 Tahun atau Lebih

"Mungkin akan muncul di zamannya kita, mungkin akan muncul di zamannya anak kita, atau mungkin akan muncul di zamannya cucu kita," tuturnya.

Dengan adanya kemungkinan tersebut, kata Budi, negara punya tugas untuk mempersiapkan penanganan pandemi di masa mendatang. Terkait hal ini, ditetapkan enam pilar transformasi.

Pertama, transformasi layanan primer. Budi mengatakan, pemerintah akan memastikan bahwa layanan primer fokus menjaga kesehatan masyarakat, bukan menyembuhkan orang sakit.

Untuk itu, strategi promotif dan preventif bakal terus diperkuat.

Kedua, melakukan transformasi layanan sekunder. Budi menyebutkan bahwa rumah sakit dan fasilitas kesehatan di seluruh pelosok Tanah Air bisa memberikan layanan yang terbaik.

"Bagi semua warga Indonesia baik kaya, miskin, maupun di kota besar maupun kota kecil," ujarnya.

Ketiga, transformasi di sistem ketahanan kesehatan. Upaya ini untuk memastikan seandainya pandemi kembali terjadi maka rantai produksi dari obat-obatan dan alat kesehatan sudah siap.

Pemerintah juga ingin memastikan sumber daya kesehatan disiapkan dengan baik, termasuk mempersiapkan tenaga cadangan kesehatan.

Baca juga: Menkes: Lebih Baik Kasus Covid-19 Tinggi karena Testing Juga Tinggi

Keempat yakni transformasi sistem keuangan kesehatan atau sistem pembiayaan kesehatan.

Selanjutnya transformasi SDM kesehatan untuk memastikan bahwa semua dokter, perawat dan tenaga kesehatan lain jumlahnya cukup, kualitasnya baik, dan terdistribusi secara merata untuk melayani masyarakat.

"Dan yang terakhir adalah bagaimana kita bisa melakukan transformasi teknologi kesehatan, baik itu transformation teknologi maupun bioteknologi sehingga ke depannya ini menjadi batu lompatan sebagai investment dari obat-obatan kita, alat kesehatan kita," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menpan-RB Setujui 40.839 Formasi CASN Kemensos Demi Kuatkan Layanan Sosial Nasional

Menpan-RB Setujui 40.839 Formasi CASN Kemensos Demi Kuatkan Layanan Sosial Nasional

Nasional
Prabowo Disebut Sudah Minta AHY Berikan Nama Kader Demokrat untuk Masuk Kabinet Mendatang

Prabowo Disebut Sudah Minta AHY Berikan Nama Kader Demokrat untuk Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Pangkoarmada I Akan Buat Kajian agar Kapal Patroli yang Dibeli dari Italia Ditempatkan di Wilayahnya

Pangkoarmada I Akan Buat Kajian agar Kapal Patroli yang Dibeli dari Italia Ditempatkan di Wilayahnya

Nasional
Pakar: 'Amicus Curiae' untuk Sengketa Pilpres Fenomena Baru

Pakar: "Amicus Curiae" untuk Sengketa Pilpres Fenomena Baru

Nasional
Densus 88 Polri Kembali Tangkap 1 Teroris Jaringan JI di Sulteng, Totalnya Jadi 8

Densus 88 Polri Kembali Tangkap 1 Teroris Jaringan JI di Sulteng, Totalnya Jadi 8

Nasional
Yusril Tertawa Ceritakan Saksi Ganjar-Mahfud Bawa Beras 5 Kg untuk Buktikan Politisasi Bansos

Yusril Tertawa Ceritakan Saksi Ganjar-Mahfud Bawa Beras 5 Kg untuk Buktikan Politisasi Bansos

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Karangan Bunga Bernada Sindiran Muncul di MK

Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Karangan Bunga Bernada Sindiran Muncul di MK

Nasional
Yusril Akui Sebut Putusan 90 Problematik dan Cacat Hukum, tapi Pencalonan Gibran Tetap Sah

Yusril Akui Sebut Putusan 90 Problematik dan Cacat Hukum, tapi Pencalonan Gibran Tetap Sah

Nasional
Bukan Peserta Pilpres, Megawati Dinilai Berhak Kirim 'Amicus Curiae' ke MK

Bukan Peserta Pilpres, Megawati Dinilai Berhak Kirim "Amicus Curiae" ke MK

Nasional
Perwakilan Ulama Madura dan Jatim Kirim 'Amicus Curiae' ke MK

Perwakilan Ulama Madura dan Jatim Kirim "Amicus Curiae" ke MK

Nasional
PPP Tak Lolos ke DPR karena Salah Arah Saat Dukung Ganjar?

PPP Tak Lolos ke DPR karena Salah Arah Saat Dukung Ganjar?

Nasional
Kubu Prabowo Sebut 'Amicus Curiae' Megawati soal Kecurangan TSM Pilpres Sudah Terbantahkan

Kubu Prabowo Sebut "Amicus Curiae" Megawati soal Kecurangan TSM Pilpres Sudah Terbantahkan

Nasional
BMKG Minta Otoritas Penerbangan Waspada Dampak Erupsi Gunung Ruang

BMKG Minta Otoritas Penerbangan Waspada Dampak Erupsi Gunung Ruang

Nasional
Demokrat Tak Resisten jika Prabowo Ajak Parpol di Luar Koalisi Gabung Pemerintahan ke Depan

Demokrat Tak Resisten jika Prabowo Ajak Parpol di Luar Koalisi Gabung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Kubu Prabowo-Gibran Yakin Gugatan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Ditolak MK

Kubu Prabowo-Gibran Yakin Gugatan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Ditolak MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com