Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prabowo: Apa yang Dilakukan Pemimpin Tiongkok Harus Kita Pelajari

Kompas.com - 16/08/2021, 17:55 WIB
Ardito Ramadhan,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengatakan, Indonesia semestinya belajar pada pemimpin-pemimpin China yang dinilainya berhasil membangun negara mereka.

Ia berpendapat, Indonesia semestinya tidak selalu berkaca pada apa yang dilakukan oleh negara-negara barat.

"Saya bertanya sekarang, apakah kalau kita meniru Barat semua, apa itu cocok? Kita harus sekarang berani, kita harus lihat, dan kita harus jujur kita mengakui apa yang dilakukan oleh pemimpin-pemimpin Tiongkok dalam 40-50 tahun ini adalah sesuatu yang harus kita pelajari," kata Prabowo dalam acara "Pidato Kebangsaan Ketum Gerindra" yang ditayangkan akun YouTube CSIS Indonesia, Senin (16/8/2021).

Baca juga: Prabowo Pernah Tawarkan ke Jokowi Anggaran Pertahanan Dialihkan untuk Penanganan Covid-19

Prabowo mengatakan, China telah berhasil menghilangkan kemiskinan dalam satu generasi atau 40 tahun.

Ia menyebut, dahulu piramida penduduk di China terdiri dari 99 persen di bawah garis kemiskinan dan hanya satu persen yang berada di atas garis kemiskinan.

"In one generation, dalam satu generasi mereka membalik piramida itu, 1 persen di bawah garis kemiskinan, 99 persen keluar dari situ," kata Prabowo.

Menurut Prabowo, hal itu merupakan buah dari kerja keras menghapus kemiskinan antara lain dengan merebut dunia sains dan teknologi serta mendidik rakyat mereka dengan benar dan keras.

"Karena kehidupan persaingan ini memang keras, jadi berkah mendidik itu dan kelihatan berhasil," kata dia.

Baca juga: Prabowo: Pendiri Bangsa Kita adalah The Best Generation of Our Country

Menteri Pertahanan itu menekankan, meski demikian, bukan berarti Indonesia harus meniru ideologi yang diterapkan di Negeri Tirai Bambu tersebut.

"Mungkin ideologi mereka tidak cocok sama kita kita, tapi saya katakan tadi, ideologi apa pun ujiannya adalah bisa enggak memberi kesejateraan kepada rakyat," kata Prabowo.

Ia pun berujar bahwa banyak masyarakat di Indonesia yang masih harus memikirkan bagaimana cara mengisi perut mereka ketimbang persoalan Idologi.

Menurut Prabowo, hal itulah yang menjadi tantangan bagi seluruh pihak untuk berpikir dan memberi solusi atas masalah tersebut.

"Kalau kita datang ke ujung-ujung Indonesia, kalau kita hanya bicara Pancasila, Pancasila, Pancasila, tapi dia susah makan, dia enggak ada obat, dia telanjang, boro-boro berpikir Pancasila, dia mencari makan untuk besok dan lusa," ujar Prabowo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com