Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Ari Junaedi
Akademisi dan konsultan komunikasi

Doktor komunikasi politik & Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama.

Kepak Sayap Puan Ditunggu di 38 Derajat Lintang Utara

Kompas.com - 14/08/2021, 15:07 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Demikian juga sistem perkoperasian di tanah air diadopsi Korea Utara menjadi model perkoperasian yang dikenal dengan nama “yatsu” yang hingga sekarang masih bermitra dengan Kedutaan Besar RI di Pyongyang.

Tidak hanya itu, di Pyongyang juga masih berdiri sekolah persahabatan Indonesia–Korut yang diberi nama Ryulgok.

Beberapa waktu lalu sempat viral video siswa Ryulgok yang fasih menyanyikan lagu-lagu Halo-Halo Bandung, Anak Kambing Saya, Sarinande, dan Tanah Airku. Ryulgok selalu rutin mendapat kunjungan kakek dan ayah Jong Un, termasuk Kim Jong Un sendiri.

Korea Utara yang diisolir dari luar, bahkan masih sempat menggelar Pyongyang International Festival di 2015 dengan menampilkan salah satunya film Sukarno besutan sutradara Hanung Bramantyo (Tempo.co, 1 November 2020).

Puan pantas menjadi mediator Semenanjung Korea

Terhentinya langkah rekonsiliasi ke dua Korea serta sulitnya para pemimpin negara-negara lain membujuk Kim Jong Un ke meja perundingan, sebetulnya bisa menjadi kiprah Puan yang fenomenal. Tentu sja tanpa menafikan peran Presiden Joko Widodo atau Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.

Dengan melihat tipe kepimimpinan Jong Un, serta memakai pendekatan nostalgia dan romantisme hubungan antara kakek serta orang tua mereka masing-masing, pertemuan bersejarah antara Puan dan Jong Un menjadi keniscayaan sejarah.

Bagi Puan sendiri Korea Utara bukan hal yang asing. Saat Megawati melakukan muhibah ke Korea Utara tahun 2005, Puan juga ikut serta dan bertemu dengan Presiden Presidium Majelis Rakyat Tertinggi Republik Demokratik Rakyat Korea Utara Kim Jong Nam.

Megawati sendiri selepas dari jabatan presiden begitu dipercaya oleh ayah Kom Jong Un untuk membuka hotline dengan Korea Selatan. Hanya Indonesia dan Megawati yang dipercaya betul oleh Seoul dan Pyongyang. Tercatat Megawati sudah tiga kali mengunjugi Pyongyang.

Oleh penerima Nobel Perdamaian yang juga mantan Presiden Korea Selatan Kim Dae Jung, Megawati diharapkan menjadi special envoy untuk mencairkan kebekuan ke dua Korea.

Megawati yakin betul, falsafah dan nilai-nilai Pancasila bisa mempercepat proses perdamaian di Semenanjung Korea.

Puan harus mengambil tongkat estafet diplomasi yang telah dimulai oleh kakek dan ibu-nya untuk menjadi pemecah kebuntuan rekonsiliasi ke dua Korea.

Di saat pandemi Covid-19 dan ketatnya embargo yang dijatuhkan kalangan internasional yang dimotori AS, rakyat Korea Utara harus ditolong.

Misi diplomatik kita pun dalam posisi minimal karena ditariknya staf kedutaan termasuk duta besar ke Jakarta karena ketidakpastian lockdown Korea Utara dan semakin sulitnya akses keluar dari Pyongyang.

Pemisahan kedua bangsa Korea di sepanjang 38 derajat garis lintang utara harus segera diakhiri. Puan bisa berkontribusi dalam perjuangan politik luar negeri yang bebas dan aktif, tidak memihak pada kekuatan-kekuatan yang bertentangan dengan kepribadian bangsa serta kebijakan luar negeri tidak bersikap pasif atas kejadian internasional.

Seperti yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 alinea keempat: “....ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial...", maka bangsa Indonesia mengambil peran dalam perdamaian dunia.

Kapasitas intelektual Puan Maharani tidak cukup hanya ditampung di baliho raksasa “Kepak Sayap Kebhinekaan” saja yang kini tersebar masif di seluruh tanah air.

Puan punya kelas dan kemampuan diplomatik dan telah menyerap banyak ilmu dari orang tua serta kisah kebesaran sejarah kakeknya.

Jika berhasil menyatukan ke dua Korea, Puan akan tercatat dalam noktah sejarah sebagai pemimpin milenial yang bisa meruntuhkan kawat berduri yang lama kokoh berdiri menjadi pemisah Korea. Tembok Berlin yang memisahkan Jerman dalam dua negara saja, runtuh setelah 28 tahun didirikan.

Kepak sayap Puan ditunggu rakyat Korea di 38 derajat garis lintang utara.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Nasional
Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25-30 Juta

Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25-30 Juta

Nasional
Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Nasional
Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho, Jelang Disidang Dewas KPK Karena Masalah Etik

Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho, Jelang Disidang Dewas KPK Karena Masalah Etik

Nasional
Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Nasional
PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

Nasional
Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Nasional
Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

Nasional
TKN Sebut Pemerintahan Prabowo Tetap Butuh Oposisi: Katanya PDI-P 'Happy' di Zaman SBY...

TKN Sebut Pemerintahan Prabowo Tetap Butuh Oposisi: Katanya PDI-P "Happy" di Zaman SBY...

Nasional
KPK Belum Terima Salinan Resmi Putusan Kasasi yang Menang Lawan Eltinus Omaleng

KPK Belum Terima Salinan Resmi Putusan Kasasi yang Menang Lawan Eltinus Omaleng

Nasional
'Groundbreaking' IKN Tahap Keenam: Al Azhar, Sekolah Bina Bangsa, dan Pusat Riset Standford

"Groundbreaking" IKN Tahap Keenam: Al Azhar, Sekolah Bina Bangsa, dan Pusat Riset Standford

Nasional
Karpet Merah Parpol Pengusung Anies untuk Prabowo...

Karpet Merah Parpol Pengusung Anies untuk Prabowo...

Nasional
Cinta Lama Gerindra-PKB yang Bersemi Kembali

Cinta Lama Gerindra-PKB yang Bersemi Kembali

Nasional
PKB Beri Sinyal Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin Dinilai Ingin Amankan Kursi Ketum

PKB Beri Sinyal Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin Dinilai Ingin Amankan Kursi Ketum

Nasional
Jokowi Teken Keppres, Tunjuk Bahlil Jadi Ketua Satgas Percepatan Swasembada Gula

Jokowi Teken Keppres, Tunjuk Bahlil Jadi Ketua Satgas Percepatan Swasembada Gula

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com