Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Hitung Kebutuhan Beras Dalam Negeri Dulu, Kalau Sisa Silakan Diekspor

Kompas.com - 14/08/2021, 13:42 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo meminta Kementerian Pertanian menghitung kebutuhan beras dalam negeri terlebih dulu sebelum melakukan ekspor.

Jika kebutuhan dalam negeri sudah terpenuhi, ekspor beras bisa dilakukan.

"Sekali lagi dikalkulasi, dihitung bahwa benar-benar stok yang ada itu benar-benar cukup untuk kebutuhan dalam negeri dulu. Artinya kebutuhan dalam negeri didahulukan, kalau ada sisa silakan diekspor," ujar Jokowi dalam tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu (14/8/2021).

Dia melanjutkan, menurut keterangan Menteri Pertanian, Indonsia saat ini sudah mulai mengekspor beras ke Arab Saudi.

"Kalau memang dihitung betul beras kita berlebih dan mampu kita ekspor ya ekspor saja," tutur Jokowi.

Dalam kesempatan itu, dia pun menyampaikan apresiasi kepada para petani, peternak, pekebun, pelaku usaha agrobisnis dan pemangku kepentingan pertanian lainnya.

Baca juga: Jokowi Ungkap Indonesia Sudah Mulai Ekspor Beras ke Arab Saudi

Pasalnya, kata Jokowi, selama masa pandemi Covid-19 ini mereka telah bekerja keras tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat tapi juga telah berhasil meningkatkan ekspor produk pertanian.

Kepala Negara mengungkapkan, pertanian merupakan salah satu sektor yang mampu bertahan dari hantaman pandemi.

"Ekspor pertanian tahun 2020 seperti yang disampaikan mencapai Rp 451,8 triliun. Naik 15,79 persen dibanding tahun 2019 sebesar Rp 390,16 trilun. Dan pada semester pertama 2021 dari Januari-Juli 2021 ekspor mencapai Rp 282,86 triliun naik 14,05 persen dibanding periode yang sama tahun 2020 yaitu sebesar Rp 202,05 triliun," jelas Jokowi.

"Peningkatan ekspor komoditas pertanian ini berdampak pada peningkatan kesejahteraan petani," lanjutnya.

Dia mengungkapkan, nilai tukar petani Indonsia terus mengalami perbaikan.

Pada Juni 2020 nilai tukar petani berada di angka 99,6. Lalu secara konsisten meningkat hingga Desember sebesar 103,25. Kemudian pada Juni 2021 mencapai 103,59.

Baca juga: Jokowi Lepas Ekspor Produk Pertanian Senilai Rp 7,29 Triliun

"Ini menurut saya sebuah kabar baik yang bisa memicu semangat petani-petani kita untuk tetap produktif di masa pandemi," tambah Jokowi.

Pada Sabtu, Jokowi meresmikan Pelepasan Merdeka Ekspor 2021 dari 17 titik pelabuhan dan bandara di Indonesia.

Adapun program ini mengakomodasi berbagai produk hasil pertanian untuk diekspor ke berbagai negara dengan nilai total lebih dari Rp 7,290 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Nasional
Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Nasional
Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

Nasional
Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Nasional
Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Nasional
Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Nasional
Usulan 18.017 Formasi ASN Kemenhub 2024 Disetujui, Menpan-RB: Perkuat Aksesibilitas Layanan Transportasi Nasional

Usulan 18.017 Formasi ASN Kemenhub 2024 Disetujui, Menpan-RB: Perkuat Aksesibilitas Layanan Transportasi Nasional

Nasional
Ketua KPU Dilaporkan ke DKPP, TPN Ganjar-Mahfud: Harus Ditangani Serius

Ketua KPU Dilaporkan ke DKPP, TPN Ganjar-Mahfud: Harus Ditangani Serius

Nasional
Jokowi Ingatkan Pentingnya RUU Perampasan Aset, Hasto Singgung Demokrasi dan Konstitusi Dirampas

Jokowi Ingatkan Pentingnya RUU Perampasan Aset, Hasto Singgung Demokrasi dan Konstitusi Dirampas

Nasional
Menko di Kabinet Prabowo Akan Diisi Orang Partai atau Profesional? Ini Kata Gerindra

Menko di Kabinet Prabowo Akan Diisi Orang Partai atau Profesional? Ini Kata Gerindra

Nasional
Selain 2 Oknum Lion Air,  Eks Pegawai Avsec Kualanamu Terlibat Penyelundupan Narkoba Medan-Jakarta

Selain 2 Oknum Lion Air, Eks Pegawai Avsec Kualanamu Terlibat Penyelundupan Narkoba Medan-Jakarta

Nasional
Dirut Jasa Raharja: Efektivitas Keselamatan dan Penanganan Kecelakaan Mudik 2024 Meningkat, Jumlah Santunan Laka Lantas Menurun

Dirut Jasa Raharja: Efektivitas Keselamatan dan Penanganan Kecelakaan Mudik 2024 Meningkat, Jumlah Santunan Laka Lantas Menurun

Nasional
Hasto Minta Yusril Konsisten karena Pernah Sebut Putusan MK Soal Syarat Usia Cawapres Picu Kontroversi

Hasto Minta Yusril Konsisten karena Pernah Sebut Putusan MK Soal Syarat Usia Cawapres Picu Kontroversi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com