JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan unggul dalam survei elektabilitas yang dilangsungkan lembaga suurvei Indonesia Political Opinion (IPO).
Dalam survei yang dilangsungkan pada 2-10 Agustus lalu, Anies memperoleh persentase 18,7 persen atau unggul dibandingkan 19 tokoh potensial lainnya.
"Survei kali ini misalnya kami ukur ada 20 nama tokoh, yang kami ukur elektabilitasnya terkait perspektif publik. Nama muncul pertama kali masih teratas Anies Baswedan 18,7 persen, disusul oleh Ganjar Pranowo 16,5 persen, Sandiaga Uno 13,5 persen, AHY 9,9 persen," kata Direktur Eksekutif IPO Dedi Kurnia Syah dalam diskusi virtual Polemik MNC Trijaya "Pandemi dan Konstelasi Politik 2024", Sabtu (14/8/2021).
Menurut dia, ada hal yang menarik pada survei kali ini dibandingkan survei sebelumnya yang digelar April 2021. Pasalnya, nama Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus Menteri Pertahanan Prabowo Subianto justru berada di urutan kelima setelah AHY.
Baca juga: Soal Penanganan Pandemi, Survei IPO: 41 Persen Tak Puas Kinerja Presiden, Wapres 58 Persen
"Nama-nama ini menurut saya menarik kenapa? Karena ini untuk pertama kalinya Prabowo keluar dari dominasi bahkan 4 besar. Prabowo hanya mampu mencapai urutan kelima, itu di bawah AHY yaitu 7,8 persen," ungkap Dedi.
Menurut dia, hasil survei ini menggambarkan bahwa nama-nama potensial seperti Anies, Ganjar, dan Sandiaga Uno masih stagnan atau tetap seperti survei sebelumnya.
Lebih lanjut, Dedi mengatakan bahwa di urutan keenam ada nama Ridwan Kamil dengan 6,2 persen, dan Erick Thohir di urutan ketujuh dengan 4,7 persen.
Lalu urutan delapan ada Tito Karnavian dengan 3,6 persen. Urutan sembilan ada Airlangga Hartarto dengan 2,5 persen. Berikutnya, di urutan 10 ada Zulkifli Hasan dengan 1,9 persen.
Menurut Dedi, hasil tersebut menunjukkan bahwa ada nama-nama potensial lainnya yang mulai merangkak naik dalam simulasi Pilpres.
"Nama-nama yang mulai dimunculkan oleh publik atau mendapat respons oleh publik ini mulai bergeliat. Saya kasih contoh Erick Thohir, dari posisi 0,2 di bulan April survei IPO, dia meningkat tajam menjadi 4,7 persen dan sekarang mendekati Ridwan Kamil," tutur dia.
Baca juga: Masuk Tiga Besar Partai Versi Survei, PKB: Masih Ada Waktu Mengejar Jadi Dua Besar
Menurut dia, kenaikan elektabilitas Erick Thohir tidak terlepas dari sejumlah program kerja dalam penanganan pandemi.
Menurut dia, publik melihat kinerja Erick sebagai menteri dalam penanganan pandemi. Menariknya, kata Dedi, Erick bahkan mengungguli dari tokoh politik yang menggunakan baliho untuk meningkatkan popularitas.
"Ini menunjukkan bahwa Erick Thohir sebagai menteri dan elit, melakukan program-program populis yang dianggap bisa merekatkan hubungan dengan rakyat tanpa harus pasang baliho tanpa harus pormosi politik dan juga bukan politisi. Tapi punya elektabilitas yang cukup progresif," ujarnya.
Sekadar informasi, survei ini mengambil sampel 1.200 responden dengan margin of error 2,5 persen dan tingkat kepercayaan 97 persen.
20 tokoh potensial pada simulasi Pilpres berdasarkan survei IPO: