Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kemenkes Siti Nadia Tarmidzi mengatakan, 5 persen dari tenaga kesehatan yang divaksinasi lengkap, dilaporkan terkonfirmasi Covid-19 pada periode April-Juni 2021.
Jumlah lebih besar dibandingkan tenaga kesehatan yang terkonfirmasi Covid-19 pada periode Januari-Maret 2021 yang jumlahnya hanya 0,98 persen.
Namun demikian, jumlah tenaga kesehatan yang telah divaksinasi lengkap yang harus dirawat akibat Covid-19 jauh lebih rendah (0,17 persen), ketimbang mereka yang belum divaksinasi (0,35 persen).
Baca juga: Daftar 37 Mal di Jakarta yang Sediakan Sentra Vaksinasi
Tak hanya itu, Nadia menyebutkan, jumlah tenaga kesehatan yang belum divaksinasi dan meninggal relatif lebih banyak daripada yang sudah mendapat vaksinasi lengkap.
Hal yang sama juga terjadi terhadap tenaga kesehatan yang baru mendapat vaksinasi dosis pertama, jumlah yang meninggal akibat Covid-19 relatif lebih banyak daripada mereka yang menerima dosis lengkap.
Pada dua periode observasi di Januari-Maret dan April-Juni 2021, proporsi kasus meninggal akibat Covid-19 pada tenaga kesehatan yang belum divaksin 0,03 persen, tidak berbeda dengan tenaga kesehatan yang telah mendapat vaksin dosis pertama.
Sementara itu, vaksinasi dosis lengkap melindungi tenaga kesehatan dari risiko kematian dengan rasio 0,001 persen pada periode Januari-Maret 2021 dan 0,01 persen pada periode April-Juni 2021.
Data-data tersebut membuktikan bahwa vaksinasi dosis lengkap dapat diandalkan untuk melindungi tenaga kesehatan dari risiko perawatan dan kematian akibat infeksi Covid-19.
Adapun, efektivitas vaksin dosis lengkap dalam mencegah terinfeksi virus Corona pada bulan Januari-Maret sebesar 84 persen atau dengan kata lain, hanya 2 dari 10 orang tenaga kesehatan yang telah divaksinasi lengkap berisiko terinfeksi Covid-19.
“Ini menunjukkan vaksinasi berperan dalam memperlambat risiko infeksi Covid-19. Tenaga Kesehatan yang divaksinasi lengkap relatif memiliki ketahanan yang lebih lama untuk tidak terinfeksi virus dibandingkan Tenaga Kesehatan yang belum divaksinasi,” ujar Nadia dalam keterangan tertulis, Jumat.
Nadia juga menjelaskan, pada periode April-Juni 2021, tercatat 474 tenaga kesehatan yang dirawat karena terinfeksi Covid-19.
Namun, tenaga kesehatan yang divaksinasi lengkap tidak banyak yang dirawat atau jumlah yang dirawat berkurang hingga 6 kali lebih rendah yakni turun dari 18 persen menjadi 3,3 persen.
Data juga menunjukkan, lama perawatan nakes yang divaksinasi relatif lebih singkat yaitu 8 hingga 10 hari dibandingkan nakes yang belum divaksinasi (9-12 hari).
Dari total tenaga kesehatan yang dirawat, sebanyak 2,3 persen memerlukan perawatan intensif di ICU.
Lebih lanjut, Nadia mengatakan, meski sudah divaksinasi, masyarakat harus tetap disiplin protokol kesehatan 3M (mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak).
“Karena kemungkinan kita untuk terpapar virus akan tetap ada namun kemungkinan untuk penderita gejala parah akan semakin kecil,” kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.