JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny Lukito meminta masyarakat tidak ragu mengikuti vaksinasi Covid-19.
Menurutnya, vaksinasi bisa mengurangi risiko pemburukan kondisi tubuh apabila terpapar Covid-19.
"Kami mengimbau, mengajak masyarakat jangan ragu untuk vaksinasi karena dapat mencegah agar tidak terinfeksi dan menjadi sakit," ujar Penny dalam konferensi pers kedatangan vaksin Covid-19 tahap ke-36 yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (13/8/2021).
Baca juga: Luhut: Vaksinasi di Bali Sudah 91 Persen, tetapi Kasus Covid-19 Belum Turun
"Kalaupun kita terinfeksi, akan mengurangi resiko berat bila kita terpapar (virus corona) ini yang terus bermutasi," lanjutnya.
Penny menjelaskan, BPOM selalu melakukan pengawasan dan pendampingan dalam proses vaksinasi Covid-19.
Hal itu dimulai dari dari pengujian, pengkajian dan memastikan bahwa vaksin yang masuk ke Indonesia terjamin dari aspek keamanan, mutu dan khasiatnya.
Sehingga, kata Penny, semua vaksin yang akan digunakan dalam program vaksinasi Covid-19 di Indonesia telah melalui proses yang panjang dan mendapat persetujuan emergency use authorization (EUA) sebagai izin edar dan izin penggunaannya.
"Dalam proses pengkajian ini tentunya kami melakukan bersama-sama dengan tim ahlinya, ITAGI, dan juga para ahli terkait lainnya," ungkap Penny.
Dia mengungkapkan, saat ini BPOM telah menerbitkan EUA atau izin penggunaan darurat kepada enam jenis vaksin.
Antara lain, Sinovac, AstraZeneca, Sinopharm, Moderna dan Pfizer.
Kemudian, sebelum didistribusikan setiap batch vaksin itu kembali melakukan pengawalan mutu melalui sampling dan pengujian di pusat pengembangan pengujian obat dan makanan BPOM.
Ini dalam rangka memastikan mutu obat adalah berkualitas.
Baca juga: Vaksinasi Covid-19 bagi Pelajar di Jakarta Barat Capai 81,16 Persen
"Kami melakukan kegiatan pengawasan di jalur distribusi hingga pelayanan kewasanan, juga melakukan sampling pengujian, dalam rangka pengawasan mutu serta kejadian ikutan pasca imunisasi bersama Kementerian Kesehatan dan dinas kesehatan seluruh Indonesia," jelas Penny.
Penny menambahkan, pada Jumat Indonesia kembali menerima vaksin coronavac produksi Sinovac dalam bentuk vaksin jadi sebanyak 5 juta dosis.
"Kedatangan vaksin ini menambah lagi jumlah vaksin yang tersedia untuk program pemerintah. Ini juga sudah lebih dari 185 juta atau mendekati 200 juta dosis (vaksin) yang sudah ada di Indonesia," tambah Penny.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.