Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Charta Politika: 43,3 Persen Responden Tak Percaya Data Covid-19 Pemerintah

Kompas.com - 12/08/2021, 21:13 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Sebanyak 43,3 persen responden  tidak percaya data Covid-19 dari pemerintah. Angka itu merupakan hasil survei Charta Politica yang dirilis Kamis (12/8/2021). 

“53,1 persen menyatakan sangat percaya dan cukup percaya, ada 43,3 persen menyatakan kurang percaya dan tidak percaya sama sekali,” kata Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijayadalam konferensi pers, Kamis (12/8/2021).

Baca juga: Satgas Akan Gunakan Kembali Data Kematian Sebagai Indikator Pengambilan Keputusan PPKM, jika...

Meskipun masih ada 53,1 persen masyarakat yang percaya dengan data Covid-19, namun ia menilai adanya lebih dari 40 persen responde yang tidak percaya data merupakan pekerjaan rumah (PR) pemerintah saat ini.

Menurut dia, pemerintah harus membenahi tingginya angka ketidakpercayaan tersebut.

Sebab, Yunarto berpandangan, trust masyarakat dalam hal penanganan Covid-19 yang dilakukan pemerintah terbangun ketika pubik percaya kepada data pemerintah, misalnya data angka positif harian, kasus aktif, angka kematian, dan kesembuhan.

“Itu mengindikasikan ada gap, setiap rilis data pemerintah ada pertanyaan dan ini menurut saya, salah satu PR besar buat seluruh stakeholder, satgas kah, pemerintah dalam hal ini istana kah, kemenkes, pemda,” ucap dia.

“Untuk bisa membangun trust lebih besar terkait tingkat kepercayaan data covid dari pemerintah,” lanjutnya.

Dalam survei yang sama, Yunarto juga mengatakan 51,4 persen masyarakat menilai penanganan pandemi Covid-19 yang dilakukan pemerintah sudah baik.

Baca juga: Sengkarut Data Kematian Covid-19...

Sementara, 45,6 persen orang lainnya menilai penanganan pandemi Covid-19 masih buruk. "Apakah ini angka bagus? Saya pikir tidak,” ucap dia

Survei ini dilakukan pada periode 12 – 20 Juli 2021 kepada 1.200 orang yang tersebar di seluruh Indonesia.

Survei dilakukan dengan metode multistage random sampling dan memiliki margin of error sekitar 2,83 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cak Imin Mengaku Belum Dapat Undangan KPU untuk Penetapan Prabowo-Gibran

Cak Imin Mengaku Belum Dapat Undangan KPU untuk Penetapan Prabowo-Gibran

Nasional
Tentara AS Meninggal Saat Tinjau Tempat Latihan Super Garuda Shield di Hutan Karawang

Tentara AS Meninggal Saat Tinjau Tempat Latihan Super Garuda Shield di Hutan Karawang

Nasional
DKPP Terima 200 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu Selama 4 Bulan Terakhir

DKPP Terima 200 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu Selama 4 Bulan Terakhir

Nasional
Nasdem-PKB Sepakat Tutup Buku Lama, Buka Lembaran Baru

Nasdem-PKB Sepakat Tutup Buku Lama, Buka Lembaran Baru

Nasional
Tentara AS Hilang di Hutan Karawang, Ditemukan Meninggal Dunia

Tentara AS Hilang di Hutan Karawang, Ditemukan Meninggal Dunia

Nasional
Lihat Sikap Megawati, Ketua DPP Prediksi PDI-P Bakal di Luar Pemerintahan Prabowo

Lihat Sikap Megawati, Ketua DPP Prediksi PDI-P Bakal di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
PDI-P Harap Pilkada 2024 Adil, Tanpa 'Abuse of Power'

PDI-P Harap Pilkada 2024 Adil, Tanpa "Abuse of Power"

Nasional
PKS Belum Tentukan Langkah Politik, Jadi Koalisi atau Oposisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

PKS Belum Tentukan Langkah Politik, Jadi Koalisi atau Oposisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Duga Biaya Distribusi APD Saat Covid-19 Terlalu Mahal

KPK Duga Biaya Distribusi APD Saat Covid-19 Terlalu Mahal

Nasional
Anggap Jokowi dan Gibran Masa Lalu, PDI-P: Enggak Perlu Kembalikan KTA

Anggap Jokowi dan Gibran Masa Lalu, PDI-P: Enggak Perlu Kembalikan KTA

Nasional
Naik Kereta Cepat, Ma'ruf Amin Kunjungan Kerja ke Bandung

Naik Kereta Cepat, Ma'ruf Amin Kunjungan Kerja ke Bandung

Nasional
Harga Bawang Merah Melonjak, Mendag Zulhas: Karena Tidak Ada yang Dagang

Harga Bawang Merah Melonjak, Mendag Zulhas: Karena Tidak Ada yang Dagang

Nasional
Dua Tersangka TPPO Berkedok Magang Sembunyi di Jerman, Polri Ajukan Pencabutan Paspor

Dua Tersangka TPPO Berkedok Magang Sembunyi di Jerman, Polri Ajukan Pencabutan Paspor

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada DKI, PKS: Beliau Tokoh Nasional, Jangan Kembali Jadi Tokoh Daerah

Tak Dukung Anies Maju Pilkada DKI, PKS: Beliau Tokoh Nasional, Jangan Kembali Jadi Tokoh Daerah

Nasional
Zulhas Ungkap Arahan Prabowo soal Buka Pintu Koalisi

Zulhas Ungkap Arahan Prabowo soal Buka Pintu Koalisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com