Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Irwan Suhanda
Editor dan Penulis

Editor dan Penulis

Bung Hatta

Kompas.com - 12/08/2021, 13:48 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

 

Mengenai disiplin pada Bung Hatta ini, Mochtar Lubis (wartawan, almarhum) mengatakan bahwa muncul guyonan di antara para wartawan bahwa Bung Hatta adalah “manusia jam” saking tertib menghargai waktu.

Karena, siapa pun yang memiliki janji dengan Bung Hatta kemudian datang terlambat, maka Bung Hatta tidak mau menemuinya.

Selain itu Bung Hatta dikenal hemat. Bu Meutia (putri sulung) menuturkan, pada 1960-an suatu ketika ada saudara jauhnya yang mengatakan bahwa Bung Hatta pelit. Pasalnya, Bung Hatta sering menumpangkan sabun mandi yang sudah tipis ke sabun mandi baru. Hal ini menurut Meutia bukan pelit tapi kedaruratan yang terbawa semasa di pengasingan.

Selanjutnya Bu Meutia juga menuturkan keinginan Bung Hatta memiliki sepatu bermerek Bally yang tidak kesampaian hingga akhir hayatnya. Padahal Bung Hatta sudah sekian lama menabung, tetapi ketika uang tercukupi ada saudara yang membutuhkan uang tersebut.

Bu Meutia mengakui masih ada saja yang bertanya pada dirinya perihal alasan Bung Hatta mengundurkan diri sebagai Wakil Presiden tahun 1956.

Dalam buku Bung Hatta di Mata Tiga Putrinya, Bu Meutia mengatakan bahwa berbagai kekecewaan Bung Hatta terhadap Bung Karno tidak memberikan suasana kerja yang nyaman. Dalam banyak hal Bung Hatta tidak diajak berunding oleh Bung Karno dan dilampaui begitu saja.

Tetapi itu bukan penyebab utama, permasalahan utamanya adalah prinsip yang dipegang teguh Bung Hatta, yaitu setelah DPR yang dipilih rakyat mulai bekerja dan konstituante telah tersusun, maka Bung Hatta akan mengundurkan diri sebagai Wakil Presiden. Itu yang tertulis dalam surat Bung Hatta tertanggal 20 Juli 1956 kepada DPR.

Esoknya, 21 Juli 1956 Bung Hatta kembali menulis surat kepada DPR mengenai maksud pengunduran dirinya. Bung Hatta berpendapat bahwa yang memilih dirinya sebagai Wakil Presiden adalah DPR.

Dalam suratnya kepada Kabinet bahwa sejak dulu Bung Hatta merasa tidak perlu ada jabatan Wakil Presiden dalam sistem Kabinet Parlementer.

Kemudian pada 1 Desember 1956 Bung Hatta memberi tahu Bung Karno melalui surat secara resmi bahwa terhitung sejak tanggal tersebut Bung Hatta meletakkan jabatan sebagai Wakil Presiden.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com